INDOSPORT.COM – Legenda bulutangkis Malaysia, Tan Aik Mong meninggal dunia pada usia 70 tahun akibat penyakit yang dideritanya, Minggu (31/05/20) kemarin.
Melansir dari laman The Star, meninggalnya Tan Aik Mong lantaran ia tak mampu lagi berjuang melawan penyakit mematikan kanker hati yang ia miliki sejak lama.
Berita duka tersebut telah dikonfrimasi oleh Presiden Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM), Datuk Seri Norza Zakaria yang juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga sang legenda.
"BAM ingin menyampaikan belasungkawa kami yang terdalam kepada keluarga. Tan Aik Mong telah berjasa untuk BAM dan bulutangkis Malaysia. Dia akan sangat dirindukan oleh kami," kata Datuk Seri Norza Zakaria.
Tan Aik Mong merupakan pebulutangkis yang bermain disektor tunggal dan ganda Malaysia pada tahun 1966 hingga 1975, di mana ia menorehkan sederet prestasi untuk Negeri Jiran.
Atlet berjuluk The Penangite bersama saudara lelakinya, Tan Aik Huang yang merupakan mantan juara All-England merupakan atlet berprestasi di negaranya pada era 1960-an dan 1970-an.
Ia dianggap sebagai sosok yang disiplin, tegas, namun memiliki hati emas lantaran selalu berusaha membantu orang lain, termasuk para rekan sejawat dan juniornya.
Tan Aik Mong diketahui pernah mewakili Malaysia di Final Piala Thomas 1972, memenangkan gelar Kejuaraan Asia 1971 dan memenangkan medali di dua sektor SEA Games 1973.
Ia juga pernah menjadi rival berat bagi wakil Indonesia yakni Iie Sumirat. Namun, Tan Aik harus rela dikalahkan oleh tunggal putra Tanah Air yang berjuluk ‘Si Meteor Bandung’ itu di Singapura Open 1972 dengan skor 5-15, 11-15.
Aik Mong sempat menjadi pelatih nasional Malaysia dengan menaungi sejumlah atlet hebat negaranya seperti Sidek Bersaudara yaitu Misbun, Jalani dan Razif pada tahun 1980-an.
Kecintaannya di dunia tepok bulu tak perlu diragukan lagi. Bahkan pada usia 63 tahun pada 2013, Tan Aik Mong berani menjadi direktur Asosiasi Bulutangkis Kelompok Manajemen Talent Malaysia (TMG), namun jabatannya hanya berlangsung selama 18 hari saja.