INDOSPORT.COM - Pebulutangkis ganda campuran Malaysia, Goh Liu Ying sebut Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) sengaja membuat peraturan kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 baru yang menguntungkan China dan Hong Kong.
BWF pada Kamis (28/05/20) lalu diketahui resmi merilis peraturan baru terkait kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 yang dimundurkan satu tahun ke tahun 2021 mendatang.
Dari delapan poin peraturan kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 baru yang dirilis BWF, terdapat salah satu poin yang mendapat protes keras dari pemain ganda campuran Malaysia, Goh Liu Ying.
Poin tersebut adalah atlet dari China dan Hong Kong berhak memperoleh poin dari Kejuaraan Beregu Asia 2021 karena tidak dapat berpartisipasi pada Kejuaraan Beregu Asia 2020 di Manila akibat pembatasan perjalanan Covid-19 yang diterapkan pemerintah Filipina kepada para atlet dari negara tersebut.
Hal yang menjadi permasalahan dalam peraturan tersebut adalah BWF memasukkan pertandingan ganda campuran ke poin tersebut, padahal pertandingan Badminton Asia Team Championships hanya bersangkutan dengan pemain tunggal dan ganda putra dan putri saja.
Walaupun pada tahun 2021 mendatang, BWF berencana mengubah peraturan permainan yang tidak hanya memainkan ganda putra dan putri serta tunggal putra dan putri saja, tetapi juga melibatkan ganda campuran.
Tentu saja, hal tersebut dinilai Goh Liu Ying sebagai keputusan yang merugikan, karena BWF hanya akan memberikan kesempatan pada pemain Hong Kong dan China saja untuk mendapat poin.
"Chan Peng Soon dan saya tidak bermain di Manila begitu juga banyak pasangan ganda campuran lainnya,” katanya.
"Jadi sekarang, BWF memberi China dan Hong Kong kesempatan untuk mendapatkan poin Olimpiade pada pertemuan tahun depan dan karena itu merupakan acara tim campuran, pasangan campuran mereka akan memiliki keuntungan," kritik Goh Liu Ying seperti dikutip dari media The Star.
Goh Liu Ying dengan pasangannya Chan Peng Soon saat ini menempati peringkat ketujuh dalam 'race to Tokyo', sementara pasangan Malaysia lainnya seperti Goh Soon Huat/Shevon Lai Jemie di peringkat 11 dan Tan Kian Meng/Lai Pei Jing di peringkat 13.
"Dengan perlombaan untuk Olimpiade sebagai kontes yang dekat, setiap kualifikasi penting. Kami mencoba untuk mendapatkan dua pasangan campuran agar memenuhi syarat," tambahnya.
"Pasangan teratas Hong Kong sekarang berada di urutan sembilan. Dengan bermain di acara tim campuran Asia tahun depan, mereka akan memiliki peluang bagus untuk mendapatkan lebih banyak poin. Saya pikir, itu tidak adil," lanjutnya.
"Apa yang bisa dilakukan BWF adalah menjatuhkan acara tahun depan sebagai salah satu kualifikasi Olimpiade atau mereka dapat menjadi tuan rumah acara tim putra dan putri lagi dan bukan malah mengikutsertakan tim campuran," pungkasnya.
Sejauh ini, BWF belum kembali mengubah peraturan barunya terkait kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 meskipun sudah banyak yang melayangkan protes terkait keputusan mereka.