INDOSPORT.COM – Tim Bulutangkis putra Korea Selatan sempat melakukan kecurangan di Piala Thomas 2008, dengan sengaja kalah di seluruh pertandingan pada fase grup.
Selayaknya sebuah permainan, di olahraga bulutangkis juga masih kerap terjadi kecurangan yang dilakukan sebuah tim untuk meraih hasil terbaik atau gelar juara. Misalnya saja seperti yang pernah dilakukan oleh tim beregu putra Korea Selatan di Piala Thomas 2008 silam.
Dengan format kala itu tim Piala Thomas Korea Selatan dengan sengaja melakukan kecurangan di fase grup, guna memudahkan langkah mereka di babak selanjutnya yang memakai sistem gugur.
Tak tanggung-tanggung, ketika itu dengan sengaja tim Piala Thomas Korea Selatan sengaja kalah di seluruh pertandingannya pada fase grup. Padahal di atas kertas lawan yang mereka hadapi adalah negara-negara yang kualitasnya ada di bawah mereka, Inggris dan Malaysia.
Menghadapi Inggris di pertandingan pertama, Korea Selatan sengaja kalah dengan kedudukan akhir 1-4. Dengan skor yang sama juga, Korea Selatan kemudian sengaja kalah dari Malaysia di pertandingan kedua. Hingga membuat mereka berada pada posisi juru kunci grup B Piala Thomas 2008 itu.
Kecurangan Korea Selatan itu juga diakui langsung oleh Manajer tim mereka, Kim Jong-soo. Ia mengaku anak asuhnya sengaja kalah agar terhindar dari lawan berat di fase gugu, baik itu China, maupun Indonesia.
Pilihan untuk kalah di semua pertandingan itu juga diambil demi menghindari China dan Indonesia. Sebab jika mereka hanya kalah di satu pertandingan, ada peluang untuk mereka langsung berhadapan dengan Indonesia di fase gugur. Sementara jika menang di kedua pertandingan, mereka kemungkinan besar akan bersua tim terkuat kala itu, China.
“Itu bukan keputusan yang terlambat. Kami telah membahas semua opsi dan memutuskan untuk menjadi peringkat akhir di fase grup, bahkan sebelum tiba di Jakarta (tempat Piala Thomas 2008 berlangsung),” kata Kim Jong-soo, dikutip dari thestar.com.
“Setelah mempelajari hasil imbang dan menganalisis kekuatan dan kelemahan kami, maka yang terbaik bagi kami adalah bermain melawan Denmark di perempatfinal, Indonesia di semifinal dan Cina di final. Kami harus mengadopsi strategi terbaik untuk memaksimalkan peluang kami memenangkan Piala Thomas,” tambahnya.
Kecurangan yang dilakukan Korea Selatan tersebut juga disebutkan Kim Jong-soo sebagai bagian dari kritik mereka terhadapa format kompetisi Thomas Cup 2008.
Di mana seluruh tim yang bertanding di fase grup, tetap bisa lolos ke babak selanjutnya (fase gugur). Bahkan mereka sudah bisa mengetahui siapa yang akan menjadi lawan mereka di babak tersebut, bebekal posisi di fase grup.
“Kami hanya memanfaatkan celah dalam format kompetisi saat ini, yang diciptakan untuk memungkinkan negara-negara mengatur pertandingan mereka ke final. Kesalahannya terletak pada penyelenggara dan bukan pada tim,” katanya.
“Untuk menjaga kredibilitas kompetisi, akan lebih baik bagi BWF untuk kembali ke format sebelumnya di mana hanya dua tim teratas di setiap grup yang lolos ke perempatfinal. Maka, tidak akan ada rencana (kecurangan) seperti itu yang muncul, " tandasnya.
Dengan kecurangan yang dilakukan di fase grup, rencana Korea Selatan memang hampir saja berjalan mulus. Dengan hanya menghadapi Denmark di babak perempatfinal, mereka bisa menang 3-2 dan menantang Indonesia di semifinal.
Di semifinal itu, Indonesia pun sukses dikandaskan Korea Selatan dengan skor telak 3-0, untuk melaju ke final, yang seperti perkiraan mereka, akan berhadapan dengan China.
Namun pada akhirnya memang, rencana curang Korea Selatan itu harus pupus di babak final. Tak seperti perkiraan mereka, China ternyata masih sangat sulit ditaklukkan. Korea Selatan pun kalah dengan skor 1-3, sehingga gagal membawa pulang raihan juara Piala Thomas tahun 2008 tersebut.