Skandal Match Fixing Ganda Putri China di Kejuaraan Dunia 2003
Pengaturan hasil pertandingan atau match fixing di perempatfinal itu sendiri sendiri kemungkinan besar tak lepas dari kesadaran China bahwa jika Yang Wei/Zhang Jiewen yang melaju melawan pasangan Denmark Rikke Olsen/Ann-Lou Jorgensen, maka peluang mereka untuk menang akan lebih tipis.
Selain itu, Yang Wei/Zhang Jiewen kemungkinan juga sengaja bermain tak sungguh-sungguh, agar Gao Ling/Huang Sui bisa lebih prima saat menghadapi Rikke Olsen/Ann-Lou Jorgensen di babak semifinal.
Hasilnya memang terbukti, di semifinal Gao Ling/Huang Sui bisa tampil lebih baik dari Rikke Olsen/Ann-Lou Jorgensen dalam laga yang menguras tenaga dalam tiga set, 15-2, 8-15 dan 15-7.
Strategi mengatur hasil pertandingan itu juga semakin menguntungkan buat China. Karena mereka berhasil mewujudkan All China Final di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2003 itu. Kala akhirnya Gao Ling/Huang Sui bisa keluar sebagai juara mengalahkan unggulan pertama turnamen, Wei Yili/Zhao Tingting.
Meski cukup menarik perhatian kala itu, skandal match fixing yang dilakukan pasangan ganda putri China itu tak sampai menyeret banyak nama.
Hanya Yang Wei/Zhang Jiewen yang kemudian mendapatkan hukuman. Itupun hanya hukuman ringan berupa teguran, yang persidangannya dilakukan jauh setelah kejadian itu terjadi atau ketika situasi sudah kondusif.