INDOSPORT.COM – Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon selalu menyuguhkan penampilan menarik, salah satunya saat masih menjadi atlet bulutangkis underdog di turnamen super series China Open 2016.
Kala itu ganda putra berjuluk The Minions yang saat itu sebagai unggulan ketujuh harus berhadapan dengan unggulan nomor satu China, Chai Biao/Hong Wei di babak semifinal superseries China Open 2016.
Kevin/Marcus terlihat begitu sangat enerjik dan bersemangat saat menjalani laga di mana keduanya tengah merangkak menuju masa jayanya, meski sempat tertinggal di gim pertama dengan skor 16-21.
Namun berkat kerja sama tim yang begitu apik, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon sukses membalikkan kedudukan dengan skor 26-24 di gim kedua. Momen menenggangkan pun terjadi di gim ketiga, di mana Minions mampu menunjukkan tajinya.
Pada gim ketiga, mereka sempat terus tertinggal 13-15. Namun bukan Kevin/Marcus namanya jika tak memberikan kejutan. Perlahan tapi pasti, pasangan yang disebut sebagai atlet underdog tersebut lagi-lagi mampu membalikkan kedudukan.
Terutama pada match poin, pukulan smash kencang mampu membuat Chai Biao/Hong Wei kesulitan untuk defense dan bahkan gugup hingga akhirnya pukulan ganda putra China tersebut melebar, serta memberikan tiket kemenangan melaju ke babak final setelah gim ketiga ditutup dengan skor 21-19.
Pada babak final, mereka juga sukses menyabet gelar juara dengan mengalahkan pasangan senior asal Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen dengan skor 21-18, 22-20.
Penampilan apik yang disuguhkan oleh Kevin/Marcus tersebut turut diunggah di kanal YouTube milik BWF, dan langsung mendapatkan pujian dari para penggemar bulutangkis dan netizen.
“Salah satu pertandingan terbaik menurut saya” @theplangaplongo
“Mulai dari laga yang tak terlupakan ini, tak ada yang bisa mengalahkan Minions, Rest in Peace dominasi wakil China,” @samantha
“Match ‘tikungan-tajam’ dari minions bikin Chai/Hong agak lumayan trauma sama mereka tiap kali ketemu” @gytalisadi
Kemenangan ini pun juga membuat Kevin Sanjaya/Marcus Gideon sebagai ganda putra underdog dan perusak peringkat dunia, lantaran mengalahkan semua unggulan dan mengukuhkan diri menjadi ganda putra nomor 1 dunia yang sulit terkalahkan.