INDOSPORT.COM - Legenda tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat sukses menjadi pemegang rekor kemenangan tertinggi di sektor tunggal putra.
Status legenda tunggal putra Indonesia memang sudah sangat layak diberikan kepada seorang Taufik Hidayat. Tidak hanya kesuksesannya dalam meraih beragam gelar, tetapi apa yang diraihnya dalam setiap pertandingan juga sangat luar biasa.
Dilansir dari Twitter akun @BadmintonStats, legenda tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat meraih persentase kemenangan tertinggi dari 145 pertandingan yang ia lakoni sejak junior dan 75 di pertandingan tur dunianya sejak tahun 1995.
145 matches includes junior matches, but even if you only count her 80(ish) World Tour matches the winning % is right up there. To put it in perspective, I took the 75 first matches of all singles players since 1995 and calculated their winning %: https://t.co/E0zjwXEtVt pic.twitter.com/jmyEOu40EZ
— Badminton Statistics (@BadmintonStats) June 3, 2020
Jadi, dari 145 pertandingan yang sudah termasuk pertandingan di level junior dan 75 pertandingan di tur dunia atau Super Series, Taufik Hidayat berada di tempat teratas dengan persentase kemenangan sebesar 79%.
Di tempat kedua ada wakil China, Xia Xuanze yang juga memiliki tingkat persentase kemenangan sebesar 79% dengan 59 kemenangan.
Sementara legenda tunggal putra China, yakni Lin Dan berada di peringkat ketujuh dengan tingkat persentase kemenangan sebesar 72% atau meraih 54 kemenangan.
Selain Taufik Hidayat, ada dua wakil Indonesia lainnya yang masuk dalam daftar tunggal putra dunia dengan tingkat kemenangan tertinggi.
Mereka berdua adalah Sony Dwi Kuncoro dan Alamsyah Yunus. Sony Dwi Kuncoro memiliki tingkat persentase kemenangan sebesar 69% dari hasil 52 kali kemenangan.
Sedangkan Alamsyah Yunus menempati peringkat paling buncit dengan tingkat persentase sebesar 65% dari 49 pertandingan yang berhasil dimenangkan olehnya.
Selama menjadi pemain bulutangkis, Taufik Hidayat sukses memberikan beragam gelar untuk Indonesia, mulai dari medali emas Olimpiade, Kejuaraan Dunia, Asian Games hingga berbagai gelar Super Series lainnya.
Selepas memutuskan gantung raket beberapa tahun silam, belum ada lagi generasi tunggal putra yang mampu melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh seorang Taufik Hidayat.