Demi Bertahan di Olimpiade, BWF Pernah Buat Aturan Seksis dengan Rok Mini

Selasa, 9 Juni 2020 19:11 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Atsushi Tomura/Getty Images
Pebulutangkis ganda putri asal Bulgaria Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva (adik dan kakak). Diantara beberapa pebulutangkis putri yang menggunakan terusan rok dalam pertandingan. Copyright: © Atsushi Tomura/Getty Images
Pebulutangkis ganda putri asal Bulgaria Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva (adik dan kakak). Diantara beberapa pebulutangkis putri yang menggunakan terusan rok dalam pertandingan.
Minat Sponsor

Sementara itu, dengan lebih gamblang Juru bicara BWF, Jan Lin, mengatakan keinginan mewajibkan pebulutangkis putri untuk mengenakan rok tidak lepas dari upaya mereka agar semakin banyak stasiun televisi dunia menayangkan pertandingan bulutangkis sehingga semakin banyak pula sponsor yang datang.

"Agar hal itu bisa terwujud, bulutangkis harus dianggap sebagai cabang olahraga yang sangat kompetitif dan atraktif. Tampil menarik adalah salah satu upaya untuk meningkatkan citra bulutangkis," katanya.

Namun, apapun tujuan mulia yang direncanakan BWF, tuntutan dari berbagai pihak utamnaya dari negara anggota, Indonesia, Malaysia, India, China dan Denmark, membuat aturan tersebut akhirnya secara resmi dibatalkan dalam tempo yang belum sampai sebulan dari kemunculannya.

Keputusan itu diumumkan oleh Wakil Presiden BWF, Paisan Rangsikitpho di Wuhan, China pada tanggal 28 Mei 2011.

"Rencana tersebut telah kami cabut," kata Paisan Rangsikitpho.

Atas pencabutan tersebut, maka rencana bahwa pebulutangkis putri harus menggunakan rok mini saat melakoni pertandingan kualifikasi Olimpaide, dinyatan batal. Hampir seluruh pebulutangkis putri saat itu akhirnya lebih memilih bertanding dengan menggunakan celana pendek, seperti sebelumnya.