INDOSPORT.COM - Eks pemain pelatnas Cipayung, Arya Maulana sukses mengibarkan bendera kejayaannya di dua negara selepas memutuskan pensiun dan meninggalkan Indonesia pada tahun 2017 silam.
Mungkin nama Arya Maulana tidak terlalu familiar di kalangan pecinta bulutangkis Indonesia. Namun siapa sangka, tidak tenar di negeri sendiri, eks pemain pelatnas rupanya menjadi pelatih bulutangkis di dua negara.
Semenjak memutuskan pensiun dari dunia bulutangkis profesional pada tahun 2016 lalu, Arya Maulana pergi ke Kanada pada tahun yang sama dan menjadi salah satu pelatih di klub bulutangkis sekaligus bermain di turnamen lokal.
Dilansir dari voaindonesia.com, pada tahun 2017, Arya Maulana memutuskan untuk pindah ke salah satu klub bulutangkis yang ada di New Jersey, Amerika Serikat.
"Saya sebenarnya mulai melatih di luar negeri dari tahun 2016, tepatnya di Kanada dan hanya satu tahun. Kemudian tahun 2017 dapat tawaran lagi melatih di Amerika dan alhamdulillah sampai saat ini,” ungkap Arya Maulana seperti dikutip dari situs olahraa pbdjarum.org.
Dituturkan oleh eks rekan duet Kevin Sanjaya tersebut, dirinya tidak hanya menjadi pelatih bulutangkis saja, tetapi dirinya juga terkadang mengikuti beberapa turnamen bulutangkis lokal dan internasional.
“Enggak cuma ngelatih di sini, tapi juga kadang satu tahun ikut sampai lima turnamen lokal maupun internasional,” pungkasnya.
Eks pemain jebolan klub PB Djarum tersebut diketahui memang tampil sebagai pebulutangkis junior yang memiliki potensi menjanjikan.
Bahkan hal tersebut terlihat ketika Arya Maulana bisa menjadi juara di turnamen Asian Junior Championships (AJC) 2012. Ketika berpasangan dengan Edi Subaktiar di sektor ganda putra.
Bersama Edi Subaktiar, Arya Maulana juga sempat menjadi runner up di turnamen bulutangkis BWF International Challenge, Banuinvest International di Rumania pada tahun yang sama.
Dengan catatan tersebut, membuat kemudian Arya Maulana bersama Edi Subaktiar, dipercaya masuk ke dalam Pelatnas PBSI pada tahun 2013.
Namun setelah sama-sama masuk Pelatnas, Arya Maulana dan Edi Subaktiar kemudain dipisahkan. Di mana Edi Subaktiar dijadikan pemain ganda campuran dan Arya Maulana tetap di sektor ganda putra.
Selama di Pelatnas, Arya Maulana sempat merasakan berduet dengan ganda putra nomor satu dunia saat ini, Kevin Sanjaya.
Bersama Kevin Sanjaya, catatan cukup bagus pun sempat diukir Arya Maulana, ketika bisa meraih medali perunggu Asia Junior Championship 2013. Selain itu, di tahun 2013, Arya Maulana juga sempat menjadi runner up di Maldives International, saat dirinya berduet dengan Alfian Eko Prasetya.
Namun emang masalah akhirnya datang buat Arya Maulana. Sempat digadang menjadi pasangan masa depan bersama Kevin Sanjaya, Arya Maulana justru harus rela berkali-kali berganti pasangan lain. Saat Kevin Sanjaya justru dipasangkan dengan pemain lainnya, Selvanus Geh.
Kondisi tersebut akhirnya membuat potensi Arya Maulana tak bisa berkembang banyak. Dirinya kalah bersaing dengan pasangan ganda putra lainnya di Pelatnas untuk mendapatkan kesempatan tampil di ajang internasional. Hingga kemudian nama Arya Maulana tak ada lagi di Pelatnas PBSI pada tahun 2015.
Meski tak lagi berada di Pelatnas PBSI, di tahun 2015, Arya Maulana masih sempat aktif di berbagai turnamen internasional. Tetapi karena tak kunjungnya ada prestasi membanggakan bisa diraih. Jalan lain pun diambil oleh pria bertinggi 171cm itu.