Kisah Park Joo-bong, Pengkritik Flandy Limpele yang Sulit Juara di Indonesia
Perdana, eks pebulutangkis Korea Selatan itu bersama pasangannya Kim Moon-soo hanya bisa meraih medali perunggu ketika mentas di ajang World Cup 1986.
Bermain di Senayan Sports Complex, Jakarta, Joo-bong/Moon-so memang bisa mengalahkan Liem Swie King/Bobby Ertanto di perebutan tempat ketiga tetapi gagal menjadi juara pertama.
Memasuki 1987, pelatih Jepang ini juga hanya bisa meraih medali perunggu Asian Championships yang berlangsung di Semarang bersama Kim Moon-so.
Setahun berselang, Park Joo-bong juga kesulitan menjadi juara Asian Championship yang berlangsung di Bandar Lampung, Indonesia.
Sebab, dirinya dan sang rekan kalah dari wakil China Zhang Qiang/Zhou Jincan dengan skor 4-15 dan 6-15 dan hanya mendulang medali perunggu.
Pada 1989, Park Joo-bong turun sebagai ganda campuran dan putra Korea Selatan pada Piala Sudirman dan edisi kali ini mentas di Jakarta, Indonesia.
Hasilnya, Indonesia sukses menang 3-2 atas Korea Selatan. Dia sempat menang di ganda putra, namun kandas pada nomor ganda campuran.
Meski demikian, ada pula momen di mana Park Joo-bong bisa menang saat ajang Indonesia Open 1991 dan World Championships 1989 saja.
Tetap apa daya, secara keseluruhan, Park Joo-bong bisa dianggap kerap kesulitan kala bermain di Indonesia untuk mengikuti berbagai ajang bulutangkis dunia.
Sekadar informasi kalau Park Joo-bong juga sering menghadapi wakil Indonesia di nomor ganda putra dan campuran. Tak menutup kemungkinan berjumpa Flandy Limpele.