INDOSPORT.COM - Sekretaris Jenderal PBSI, Achmad Budiarto membeberkan tiga tantangan untuk pengganti Wiranto di kursi Ketua Umum untuk periode 2020 - 2024.
Posisi Ketua Umum PP PBSI saat ini memang masih berada di kepemimpinan Wiranto sampai bulan Oktober mendatang. Namun karena sebelumnya beredar enam nama calon Ketum baru yang dirilis oleh Broto Happy seperti dikutip dari situs olahraga Antara, maka topik perihal calon Ketum baru pun menjadi menarik untuk diperbincangkan.
Sebelumnya, pengamat, komentator, hingga penulis buku olahraga bulutangkis, Broto Happy resmi merilis enam nama kandidat nama calon yang diambilnya melalui survei dari para pecinta bulutangkis Indonesia.
Keenam nama tersebut tak lain dan tak bukan adalah Menristek, Bambang Soemantri Brodjonegoro, lalu Menteri BUMN, Erick Thohir, Kapolri Jenderal, Idham Azis, dan Kepala Staf Kantor Kepresidenan, Moeldoko.
Ada juga Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin dan yang terakhir, Ketua Umum PB Wushu Indonesia (2017-2021) sekaligus Menko Perekonomian, Airlangga Hartanto.
Dan dari rilisan Broto Happy, redaksi berita Olahraga INDOSPORT.com mencoba mengonfirmasi langsung ke pihak PBSI dan dan Sekjend Achmad Budiarto yang mengatakan kalau sampai saat ini perihal soal Munas saja belum ditentukan kapan pastinya.
Selain itu, Achmad Budiarto juga menjelaskan kalau kriteria calon Ketum sudah diatur dalam AD/ART dan sangat mustahil untuk bisa naik tanpa dicalonkan oleh pemilik suara.
"Kriterianya sudah melalui AD/ART. Tapi yg jelas mereka tidak mungkin bisa naik kalau tidak dicalonkan oleh pemilik suara," jelas Achmad Budiarto kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT.
Selain itu, Sekjend PBSI tersebut juga menyebutkan setidaknya ada tiga tantangan yang akan dihadapi oleh pengganti Wiranto di kursi Ketua Umum PBSI untuk periode 2020 - 2024 mendatang.
"Pasti semua ketua punya tiga tantangan. Yang pertama pasti bicara tentang tuntutan prestasi, yang kedua regenerasi, dan ketiga pengembangan organisasi. Ketiga itu pasti harus berjalan secara beriringan, tidak gampang," pungkasnya.
Sejauh ini, prestasi bulutangkis Indonesia memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Setidaknya, 23 gelar juara di Kejuaraan Dunia, 48 titel juara All England, 13 kali juara Piala Thomas, dan tiga kali juara Piala Uber.
Ada lagi masing-masing sekali memboyong Piala Sudirman dan Piala Suhandinata dan meraih 28 medali emas di pentas Asian Games dan gelar-gelar lainnya di ajang Super Series.
Tak hanya itu, tim bulutangkis Indonesia pun selalu konsisten mempersembahkan medali emas, kecuali pada 2012 di kancah Olimpiade.
Setidaknya, sudah ada tujuh medali emas, enam perak, dan enam perunggu yang berhasil dipersembahkan oleh para penepak bulu Angsa untuk negara Indonesia tercinta.