INDOSPORT.COM - Usai gagal di All England 2020, begini cara yang dilakukan oleh pebulutangkis ganda putri Greysia Polii untuk berdamai dengan keadaan di tengah situasi virus Corona yang tak kunjung usai.
Tahun 2020 mungkin tahun yang kurang menyenangkan bagi seluruh atlet olahraga, terkhusus bulutangkis yang terpaksa harus tanpa turnamen dalam kurun waktu yang tidak pasti.
Hal itu yang dirasakan oleh pebulutangkis Greysia Polii. Usai kegagalannya di All England 2020, rekan duet Apriyani Rahayu tersebut menyebut dirinya telah memiliki treatment khusus untuk berdamai dengan situasi yang ada saat ini.
“Saya punya banyak waktu, terutama ketika kami kembali setelah All England. Saya menghabiskan banyak waktu untuk refleksi, pada apa yang harus saya lakukan, dan hanya memikirkan diri saya sendiri, ” beber Greysia Polii dikutip dari situs resmi BWF.
Selain memanfaatkan lebih banyak waktu untuk 'me time', pebulutangkis Greysia Polii juga mendengarkan musik dan membaca banyak buku soal pengembangan diri dan belajar bahasa-bahasa lainnya seperti Korea dan Mandarin.
“Kemudian untuk membuatnya menyenangkan, saya mencoba memainkan musik. Saya mencoba mempelajari sesuatu yang baru, seperti membaca buku tentang pengembangan diri, belajar bahasa, belajar menjadi seorang gamer. Saya tertarik dengan bahasa Mandarin dan Korea dan saya sudah berlatih bahasa-bahasa itu," lanjutnya.
Diakui oleh rekan duet Apriyani Rahayu tersebut dirinya juga berusaha untuk lebih banyak berdoa agar terus merasa dekat dengan Tuhan. Selain itu, pebulutangkis ganda putri Indonesia juga selalu berusaha untuk terus memperbaiki dirinya agar menjadi lebih bijaksana lagi di masa depan.
“Saya sudah berpikir tentang cara meningkatkan diri, karakter dan pikiran saya. Ada lebih banyak waktu untuk berdoa dan merasa lebih dekat dengan Tuhan."
"Pada periode ini meskipun kami tidak dapat mengendalikan situasi, saya percaya saya harus memperbaiki diri. Karena Anda hanya bisa mengerjakan sendiri. Saya harus menjadi lebih bijak dan mengambil pilihan bijak," sambungnya.
Di tengah situasi yang serba tidak menentu saat ini karena virus Corona, Greysia Polii mengaku lebih banyak berdiskusi dengan pelatihnya untuk mengatasi kelemahan dan meningkatkan kekuatannya berkaca dari hasil All England 2020.
“Saya juga harus memikirkan bulutangkis. Saya perlu meningkatkan kelemahan saya dan juga kekuatan saya. Saya telah mendengarkan pelatih saya. Ada begitu banyak hal untuk meningkatkan kekuatan saya, dan ada banyak waktu untuk melakukan itu," pungkasnya.
Pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu diketahui menelan kekalahn di babak pertama All England 2020 atas pasangan Korea Selatan, Chang Ye-na/Kim Hye-rin dalam pertandingan straight games dengan skor 17-21, 15-21, Rabu (11/03/20) di Arena Birmingham, Inggris.