INDOSPORT.COM - Terlalu kagum dengan sosok legenda tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat, media China sematkan julukan ini kepada peraih medali emas Olimpiade Athena 2004.
Kehebatan seorang Taufik Hidayat memang tak perlu diragukan lagi. Terbukti dari banyaknya gelar yang sudah diraih di sepanjang kariernya sebagai seorang pebulutangkis tunggal putra profesional.
Bahkan kehebatan seorang Taufik Hidayat itu pun diakui oleh media China, Sports Sina yang secara gamblang menyebut legenda tunggal putra Indonesia tersebut sebagai seorang penyihir yang jenius dan gila di dunia bulutangkis.
Media China tak sungkan untuk menyebut jika Taufik Hidayat merupakan pemain yang memiliki kecerdasan tinggi dengan karakter permainan yang menghibur walaupun sedikit berlebihan, meskipun berlebihannya tidak begitu mengganggu.
Media China berujar ketika Taufik Hidayat masih sangat muda dulu, kecepatan dan fleksibilitasnnya dalam bermain sangat - sangat luar biasa. Dia bahkan sangat terkenal dengan pukulan backhandnya yang sangat mematikan.
Media China bahkan sangat mengagumi bahkan alami yang dimiliki oleh seorang Taufik Hidayat, sang penyihir jenius dan gila yang berhasil meraih medali emas Asian Games di usianya yang ke-21 tahun dan meraih medali emas di usianya yang ke-23 tahun serta meraih medali emas di usianya yang ke-24 tahun.
Semua publik pecinta bulutangkis bahkan sudah tahu kalau Taufik Hidayat merupakan pebulutangkis tunggal putra pertama yang berhasil mengawinkan keempat gelar Grand Slam tersebut yang sukses membuat lawan-lawannya iri terhadap pencapaiannya.
Memang terkadang media China menyebut, Taufik Hidayat menunjukkan sisi 'gila' alias sisi tengilnya ketika berhadapan dengan lawan-lawannya, dimana legenda tunggal putra Indonesia tersebut sering membuat psywar yang kadang membuat lawannya jengkel dan kesal.
Apa yang telah diraih oleh seorang Taufik Hidayat dituturkan medai China merupakan bentuk dari sebuah keberanian menembus batas, perjuangan dan kerja keras yang tidak mudah, tetapi akhirnya menghasilkan ending yang mengesankan.
Setelah berada di masa puncak kariernya, Taufik Hidayat memang harus mengakui kemunculan para juniornya dan akhirnya resmi berpamitan dari dunia yang membesarkan namanya pada tahun 2013 silam.
Kini setelah kehidupannya sebagai seorang penepak bulu Angsa selesai, Taufik Hidayat sejatinya tidak pernah benar-benar meninggalkan dunia yang telah membesarkan namanya.
Ayah dari dua orang anak tersebut bahkan masih aktif mengikuti turnamen-turnamen eksibisi yang kadang diselenggarakan oleh Yonex. Ia bersama ketiga pemain lainnya seperti Peter Gade, Lee Chong Wei dan Lin Dan bahkan terkadang masih sering berada di satu panggung yang sama.