INDOSPORT.COM - Eks pebulutangkis pelatnas sekaligus alumni PB Djarum, Arya Maulana membeberkan suka duka yang ia alami selama menjadi pelatih bulutangkis di Amerika Serikat.
Sekadar informasi, Arya Maulana merupakan eks pemain pelatnas sekaligus alumni PB Djarum yang memutuskan pensiun pada tahun 2016 dan kemudian memutuskan hijrah ke Kanada pada tahun yang sama.
Setelah setahun berada di Kanada, alumni PB Djarum tersebut memutuskan untuk pindah ke salah satu klub bulutangkis yang ada di New Jersey, Amerika Serikat, seperti dilansir voaindonesia.com.
Sudah menjadi pelatih bulutangkis di Amerika Serikat kurang lebih selama tiga tahun lamanya, Arya Maulana yang dihubungi oleh redaksi berita olahraga INDOSPORT, membeberkan suka dukanya.
"Kalau sukanya bisa mendapat pengalaman baru melatih, teman baru di sini, dan bisa belajar bahasa juga. Kalau dukanya sih untuk melatih enggak ada ya, paling cuma jauh dari keluarga aja sih," beber Arya Maulana.
Ketika ditanyai apakah eks rekan duet Kevin Sanjaya tersebut ingin tetap melatih di Amerika Serikat atau kembali ke Indonesia di masa depan, begini jawabannya.
"Ya untuk beberapa tahun ke depan mungkin iya, cuma belum tahu selanjutnya. Belum tahu nanti ke depannya mau ngelatih di Indonesia atau enggak," pungkasnya.
Ketika bermain di level junior dulu, Arya Maulana merupakan pemain yang memiliki potensi menjanjikan. Hal tersebut terlihat ketika ia bisa menjadi juara di turnamen Asian Junior Championships (AJC) 2012 berpasangan dengan Edi Subaktiar di sektor ganda putra.
Bersama Edi Subaktiar, Arya Maulana juga sempat menjadi runner up di turnamen bulutangkis BWF International Challenge, Banuinvest International di Rumania pada tahun yang sama.
Dengan catatan tersebut, Arya Maulana bersama Edi Subaktiar kemudian dipercaya masuk ke dalam Pelatnas PBSI pada tahun 2013 sebelum akhirnya memutuskan pensiun pada tahun 2016 silam.