INDOSPORT.COM - Legenda bulutangkis Indonesia yang sekarang menjadi pelatih tunggal putri Malaysia, Indra Wijaya, membeberkan kisah awal melatih di Korea Selatan.
Sebelum ditunjuk oleh Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) untuk melatih di sektor tunggal putri, Indra Wijaya sempat melatih di sektor tunggal Korea Selatan.
Redaksi berita olahraga INDOSPORT dalam wawancara ekslusif bersama Indra Wijaya. Adik Candra Wijaya itu pun membeberkan bagaimana ceritanya ia bisa melatih di Korea Selatan.
"Memang awalnya saya dengan Candra di sekolah badminton-nya. Terus, pada 2013, saya ke Korea. Nah, itu awalnya saya dapat tawaran ke Korea dari Hariyanto Arbi yang kebetulan ipar saya. Ya sudah kita ngobrol-lah, ngobrol tiba-tiba ditawari ke Korea mau apa enggak," beber Indra Wijaya.
"Waduh saya bilang saya pikir dulu nih. Korea enggak dekat dan termasuk negara badminton juga enggak main-main. Coba deh make sure lagi bener apa enggak Korea mau saya apa enggak," lanjutnya.
Diakui oleh Indra Wijaya, pada saat itu ia bertanya ke Hariyanto Arbi apakah tawaran tersebut serius atau tidak, dan iparnya mengatakan kalau tawaran itu serius, Korea Selatan sedang mencari pelatih untuk sektor tunggal.
Namun setelah mempertimbangkan cukup lama, Indra Wijaya akhirnya menyetujui tawaran tersebut dan ia akhirnya pergi ke Korea Selatan untuk melatih di sana.
"Karena saya rasa tawaran itu bagus, karena untuk pengalaman dan untuk orang Indonesia. Saya juga orang pertama yang bisa melatih di sana untuk ukuran Timnas lagi. Jadi, ya akhirnya pendek cerita saya berangkat akhirnya," jelasnya.
Sementara ketika ditanya apa yang menjadi enak dan tidak enaknya ketika melatih di Timnas Bulutangkis Korea Selatan, Indra Wijaya memilih menjawab dengan diplomatis.
"Wah ini, kalau soal di mana melatih yang enak, ya saya rasa kita enggak usah banding-bandingkan lah ya karena saya rasa kita sama-sama cari prestasi. Jadi, saya pikir semua ada plus minusnya saja, jadi bersaing secara sehat saja, karena kita enggak tahu juga nanti suatu saat kita bakal melatih di mana lagi," pungkasnya.
Setelah tiga tahun melatih di Korea Selatan, Indra Wijaya memutuskan resign dan pada tahun 2016, ia bergabung dengan Malaysia menjadi tunggal putra cadangan Negeri Jiran.