INDOSPORT.COM – Legenda bulutangkis Malaysia, Lee Chong Wei, meminta agar seluruh turnamen tahun 2020 dibatalkan menyusul kabar petenis Novak Djokovic positif virus corona.
Petenis peringkat 1 dunia asal Serbia, Novak Djokovic positif terkena virus Corona setelah terlibat dalam turnamen Adria Tour yang digelar di Serbia dan Krosia bulan ini.
Kabar ini cukup mengejutkan dunia mengingat Djokovic sendiri sempat menolak dites karena merasa dia baik-baik saja. Dia pun meninggalkan Kroasia usai final Adria Tour dibatalkan akibat salah satu peserta dinyatakan positif, yakni Grigor Dimitrov.
Menyusul Djokovic, di bidang olahraga basket ditemukan lagi kasus tujuh pemain National Basketball Association (NBA) positif terkena virus yang dikenal Covid-19.
Berkaca pada fakta tersebut, mantan juara dunia bulutangkis, Lee Chong Wei, khawatir nasib yang sama akan menimpa permain bulutangkis bila BWF tetap melanjutkan turnamen tahun ini.
Untuk itulah, Chong Wei selaku Chef-de-Mission menuju Olimpiade Tokyo berharap agar semua turnamen tahun ini dibatalkan dan bisa dilanjutkan tahun depan.
Turnamen yang dibatalkan itu termasuk final Thomas dan Uber Cup yang digelar di Aargus, Denmark, pada 3-11 Oktober dan Malaysia Terbuka pada November.
“Ini (turnamen) terlalu berisiko. Lihat saja apa yang terjadi pada (Novak) Djokovic dan para pemain NBA (yang terjangkit) virus corona,” kata Chong Wei dilansir dari News Straits Times.
“Apakah Thomas Cup dan Uber Cup akan berjalan sesuai rencana? Apakah Olimpiade akan ditunda lagi?” imbuhnya.
“Sebenarnya tidak ada yang tahu. Saya pikir akan adil jika turnamen internasional dibatalkan tahun ini. Baru mulai tahun depan,” tukas pria 38 tahun itu.
Seperti diketahui sebelumnya, BWF telah menangguhkan turnamen tur dunia dan peringkat dunia setelah pandemi virus corona memuncak pada bulan Maret lalu.
Pihak federasi pun kini sedang bekerja untuk memperbarui kalender pertandingan di sepanjang sisa musim 2020. Selain itu, BWF juga mengonfirmasi kualifikasi Olimpiade Tokyo akan dilanjutkan tahun depan.
Federasi bulutangkis tertinggi di dunia itu diharapkan bisa membuat keputusan penting saat pertemuan umum tahunan yang diselenggarakan 18 Juli 2020 mendatang.