INDOSPORT.COM - Sebuah pelajaran bisa diambil dari kisah 'perceraian' eks pasangan ganda putra nomor satu dunia asal Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen, apa itu?
Sebelum akhirnya memutuskan gantung raket beberapa bulan lalu, Mathias Boe sempat mengukir kisah indah bersama dengan eks rekan duetnya di ganda putra, Carsten Mogensen.
Bahkan duet Mathias Boe/Carsten Mogensen berhasil menyumbangkan beragam gelar untuk sektor ganda putra Denmark. Mereka berhasil pasangan nomor satu dunia pada 11 November 2010.
Namun, semua kisah yang terukir indah tersebut mendadak sirna hanya karena sebuah kalimat yang diucapkan oleh Mathias Boe. Carsten Mogensen menjadi sangat tersinggung karena kalimat itu.
Berikut INDOSPORT merangkum kisah huru-hara perceraian pasangan legendaris Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen:
Kalimat Menyakitkan dari Mathias Boe
Dilansir badmintonplanet.com, perpisahan kedua pebulutangkis tersebut lantaran ditenggarai oleh keputusan sepihak oleh Boe dan juga kalimat pedas yang dilontarkannya ke media soal Carsten Mogensen.
Carsten Mogensen diketahui pernah menderita aneurisma otak pada 2016, tapi setelah menjalani berbagai pengobatan, ia berhasil sembuh dan kembali ke lapangan.
Tetapi, menurut Mathias Boe, Carsten Mogensen telah mengalami penurunan perfoma yang membuat rekannya tersebut tak bisa tampil prima atau bertanding dalam kondisi 100 persen sehingga membuatnya kesulitan.
"Beberapa tahun belakangan merupakan tahun yang sulit bagi kami. Penyakit yang dialami Mogensen membuatnya tak bisa pulih 100 persen," ujar Boe.
Hal itu pun membuatnya kesulitan untuk berlatih dan bertanding maksimal, kami membutuhkan motivasi baru dan berpisah merupakan pilihan terbaik," cetusnya.
Kalimat menyakitkan dari Mathias Boe itu pun rupanya membuat Carsten Mogensen sakit hati. Menurutnya, rekan duetnya pada saat itu tak memiliki hak apa pun untuk berkata demikian.
"Saya tidak memiliki rencana untuk berpisah dengan Boe. Dia juga bukan seorang dokter. Pihak rumah sakit sudah mengatakan saya sehat dan tidak ada lagi masalah di otak saya," ujar Mogensen.