INDOSPORT.COM - Lin Dan secara mengejutkan membuat gempar dunia bulutangkis usai resmi pensiun. Siapa sangka Hendrawan selaku pelatih tepok bulu Malaysia beri komentar tak terduga yang bikin media China geger.
Bicara soal prestasi, Lin Dan bisa dibilang merupakan salah satu tunggal putra terbaik yang pernah bela Negeri Tirai Bambu dengan torehan 666 menang dan 128 kali kalah. Ada 66 gelar juara yang pernah Super Dan persembahkan mulai dari emas Olimpiade dan gelar jawara Kejuaraan Dunia Bulutangkis.
Pernah duduki peringkat satu dunia, performa Lin Dan kian menurun hingga disalip oleh generasi baru seperti Chen Long (5) dan Shi Yuqi (9). Mendapati salah satu pemain terbaik China gantung raket, Hendrawan malah beri pendapat santai jika pebulutangkis 36 tahun itu sudah tak sebagus dulu.
"Pensiun dalam olahraga ini merupakan suatu hal yang biasa. Boleh saja orang-orang merasa menyesal akan keputusan Lin Dan. Namun, perlu diingat penampilan dia belakangan ini menurun drastis sehingga ia pasti tak akan mampu ikut kejuaraan lain untuk membela China," ucap mantan atlet Indonesia itu dilansir Sports Sina.
"China punya potensi besar mengembangkan pemain berkualitas tinggi dan saya berpikir mereka tak akan merindukan lagi sosok Lin Dan. Sudah waktunya menyerahkan tugas ini kepada pemain yang lebih muda," tambah Hendrawan lagi.
Saat masih dalam masa keemasan, Lin Dan pernah berseteru hebat dengan mantan tunggal putra terbaik Negeri Jiran sekaligus murid Hendrawan, Lee Chong Wei. Bersama, mereka masuk era tunggal putra Big Four bersama Taufik Hidayat (Indonesia) dan Peter Gade (Denmark).
Keputusan Lin Dan untuk gantung raket tahun ini mengakhiri era empat raja bulutangkis tunggal putra tersebut. Berawal dari Gade yang pensiun 2012, disusul oleh Taufik HIdayat setahun kemudian, dan terakhir Lee Chong Wei memilih undur diri dari Timnas Bulutangkis Malaysia karena kanker hidung.
Meski optimis karier Lin Dan sudah mati di China, Hendrawan nampak cukup merasa kehilangan mantan rival anak didiknya itu. Ia pun menyarankan agar sang legenda bisa kembali ke dunia bulutangkis bukan sebagai atlet melainkan jadi pelatih.