INDOSPORT.COM – Legenda bulutangkis Malaysia, Rashid Sidek, mengaku ‘takut’ dengan persaingan tunggal putra dunia menjadi suram menyusul pensiunnya Lin Dan.
Lin Dan secara mengejutkan telah mengumumkan pengunduran dirinya dari timnas bulutangkis China usai menjadi atlet profesional selama 20 tahun, Sabtu (4/7/20), melalui media sosial pribadinya.
Pensiunnya pebulutangkis berjuluk Super Dan itu juga mengakhiri era Big Four Kings Bulutangkis dunia yang selama ini begitu melegenda.
Lin Dan menyusul Peter Gade (Denmark), Lee Chong Wei (Malaysia), dan Taufik Hidayat (Indonesia) yang sudah lebih dulu memutuskan pensiun.
Kabar pensiunnya legenda asal China tersebut pun ternyata menjadi kekhawatiran tersendiri bagi Rashid Sidek. Pasalnya, persaingan di sektor tunggal putra tak akan berimbang, dan hanya didominasi oleh satu atlet saja, yakni Kento Momota (Jepang).
"Saat ini hanya Kento Momota yang terlihat konsisten sementara yang lain belum menunjukkan kemampuannya. Tidak ada pebulutangkis yang bisa bersaing dengan Momota seperti rivalitas antara Lin Dan dan Lee Chong Wei atau dengan atlet lain,” ujar Rashid Sidek, dilansir dari laman BH Sports.
"Jika hanya satu pemain yang didominasi, saya khawatir bahwa kompetisi di sektor tunggal putra akan membosankan. Saya berharap bahwa kelak akan ada pemain lain yang dapat memicu perselisihan seperti era Big Four Kings, tapi saat ini belum ada," tambahnya.
Saat era Big Four Kings masih berjaya, persaingan sektor tunggal putra begitu menarik dan berlangsung ketat. Namun seiring berjalannya waktu, keseruan dalam rivalitas tunggal putra dunia mulai memudar lantaran para legenda satu per satu memutuskan gantung raket.
Dimulai dari Peter Gade yang memutuskan pensiun pada 2012, dilanjutkan Taufik Hidayat pada 2013 serta Lee Chong Wei enam tahun kemudian.
Nama terakhir berderai air mata ketika harus mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia yang telah membesarkan namanya. Kini, era tersebut habis dengan pengumuman pensiunnya Lin Dan dari jagat olahraga bulutangkis.