Era Big Four Resmi Berakhir, Legenda Malaysia: Mereka Tak Tergantikan

Selasa, 7 Juli 2020 16:19 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Badminton Photo
Selepas pensiunnya Lin Dan maka era Big Four resmi berakhir dan hal itu membuat legenda Malaysia, Rashid Sidek menyebut bahwa sulit menemukan pengganti mereka. Copyright: © Badminton Photo
Selepas pensiunnya Lin Dan maka era Big Four resmi berakhir dan hal itu membuat legenda Malaysia, Rashid Sidek menyebut bahwa sulit menemukan pengganti mereka.

INDOSPORT.COM - Selepas pensiunnya Lin Dan maka era Big Four resmi berakhir dan hal itu membuat legenda badminton Malaysia, Rashid Sidek menyebut bahwa akan sulit menemukan pengganti mereka di sektor tunggal putra dan persaingan terlihat lebih suram.

Lin Dan diketahui secara resmi telah mengumumkan pada Sabtu (05/07/20) kalau dirinya memutuskan keluar dari Timnas Bulutangkis China setelah berkarier selama 20 tahun lamanya dari tahun 2000-2020.

Tentunya dengan keputusan Lin Dan tersebut, maka era Big Four yang beranggotakan Peter Gade, Taufik Hidayat, Lee Chong Wei dan dirinya telah resmi berakhir. Tidak hanya era Big Four yang resmi berakhir, persaingan ketat yang bertajuk 'Lee Lin War' juga telah resmi berakhir.

Menurut legenda Malaysia dengan berakhirnya era Big Four dan tidak adanya lagi perang antara Lin Dan vs Lee Chong Wei yang memanaskan sektor tunggal putra, maka persaingan di sektor tersebut akan terlihat semakin suram.

Terlebih lagi menurut legenda tunggal putra Malaysia, Rashid Sidek, tunggal putra saat ini hanya bercerita tentang Kento Momota dan itu merupakan sebuah penurunan yang sangat drastis.

"Saat ini, hanya Kento Momota (pemain Jepang) yang terlihat konsisten sedangkan pemain lain belum kelihatan. Belum lagi tidak ada pemain yang bisa bersaing dengan Momota tetapi ia tidak konsisten seperti Chong Wei dan Lin Dan," ujar Rashid Sidek dikutip dari media Bharian.

Terakhir, legenda tunggal putra Malaysia tersebut menyebut kalau dirinya merasakan sangat khawatir apabila hanya Kento Momota yang mendominasi sektor tunggal putra dan akan membuat sektor tunggal putra menjadi sangat membosankan.

"Jika hanya satu pemain yang didominasi, saya khawatir bahwa kompetisi di tunggal putra akan membosankan. Jadi saya berharap bahwa suatu hari nanti akan ada pemain lain yang dapat memicu persaingan seperti Chong Wei dan Lin Dan. Mungkin kita belum melihatnya sekarang atau para pemain yang ada di sana belum mencapai level itu," pungkasnya.

Di era Big Four dulu masih berjaya, pemain manapun nyaris sulit mengalahkan keempatnya. Apalagi untuk mengalahkan Lin Dan dan Lee Chong Wei, dibutuhkan usaha dan rencana permainan yang baik untuk bisa mengalahkan raja Super Series dan raja Grand Slam tersebut.

Selama masih aktif menjadi pemain, Lin Dan dan Lee Chong Wei telah bertemu sebanyak 40 kali di kompetisi badminton internasional dan selama pertemuan mereka tersebut, Super Dan berhasil memenangkan 28 pertandingan, sedangkan Super Lee hanya berhasil memenangkan 12 pertandingan saja.