Iie Sumirat, Meteor Bandung dari Selatan Penemu Taufik Hidayat

Kamis, 9 Juli 2020 03:43 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Isman Fadil
© Ian Kington/AFP via Getty Images
Legenda pebulutangkis tunggal putra Indonesia Taufik Hidayat. Copyright: © Ian Kington/AFP via Getty Images
Legenda pebulutangkis tunggal putra Indonesia Taufik Hidayat.
Penemu Taufik Hidayat

Dengan berbagai prestasinya, termasuk ketika menjadi bagian skuat tim beregu putra bulutangkis Indonesia yang menjurai Piala Thomas 1979, Iie Sumirat sempat secara lisan dijanjikan akan mendapatkan hadiah rumah dan juga tanah dari salah satu pengurus PBSI.

Namun sial bagi Iie, janji itu tak terwujud untuknya. Di saat beberapa rekan lainnya, bisa mendapatkan rumah dan tanah di berbagai tempat berbeda.

Namun nasib baik masih berpihak padanya, pasca memutuskan pensiun di usia 32 tahun pada 1982, Pemerintah Daerah Jawa Barat memberikan apresiasi berupa rumah di Sukaluyu dan sebagian bantuan untuk membangun Gelangang olah Raga (GOR) yang kelak digunakannya untuk melatih bibit-bibit muda.

Dengan bantuan itu, Iie Sumirat kemudian mendirikan GOR di Jln. Soekarno Hatta Bandung dan membentuk klub bulutangkis bernama PB Sarana Muda.

Seiring perkembangan waktu, PB Sarana Muda itupun mendapatkan dukungan dari mantan pebulutangkis lainnya Edi Ismanto dan juga pejabat PLN Jawa Barat Lutfi Hamid, sehingga berubah nama Sangkuriang Graha Sarana (SGS).

Saat menjadi Pembina atau pelatih di SGS itulah, Iie Sumirat pada pertengahan tahun 1990-an, menemukan seorang bocah berbakat dari Pangalengan.

Dinilai memiliki bakat dan motivasi yang luar biasa, potensi bocah berbakat bernama Taufik Hidayat itupun didukung penuh oleh Iie Sumirat untuk mengikuti seleksi pelatnas tahun 1996.

Hasilnya seperti yang semua publik bulutangkis Indonesia ketahui, berawal dari pengamatan jeli seorang Meteor dari Bandung Selatan, Iie Sumirat, bocah itu kemudian menjelma menjadi legenda bulutangkis Indonesia bahkan dunia. Salah satu tunggal putra terbaik yang pernah ada, Taufik Hidayat.