INDOSPORT.COM – Raihan prestasi yang diraih Tontowi Ahmad selama berkarier di dunia bulutangkis tidak didapat secara instan.
Pria asal Banyumas ini sudah giat berlatih semenjak ia masih kecil. Apalagi sang ayah merupakan mantan atlet tepok bulu di daerahnya sehingga mantan pasangan Liliyana Natsir di ganda campuran ini ingin meniru jejak ayahnya.
Namun semangat berlatih Tontowi Ahmad ketika masih kecil pernah menjadi ledekan temannya. Dilansir dari buku Dari Kudus Menuju Prestasi Dunia, peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 ini diejek temannya karena diragukan untuk bisa menjadi atlet bulutangkis profesional.
“Ya waktu kecil sering di-bully karena berlatih terus, jarang bermain sama teman. Waktu itu diledek ‘ngapain sih latihan terus kayak mau jadi atlet bulutangis saja’,” kenang pria yang kerap disapa Owi ini.
Semasa kecil, Owi memang giat berlatih dengan bukti setiap Hari Minggu ia berlari dari rumahnya menuju toko bangunan milik ayahnya. Padahal jarak antara rumah dan tempat usaha ayahnya sekitar 10 KM.
Walaupun mendapat ledekan dan bully-an temannya, Owi tidak menghiraukan dan fokus berlatih supaya menjadi atlet profesional.
Ujian bagi Owi sebenarnya tidak hanya sampai di ledekan temannya, ia juga sempat frustrasi karena sulit untuk menorehkan prestasi gemilang selepas ia masuk di salah satu klub bulutangkis yang ada di Tangerang.
Tontowi Ahmad baru kembali mendapatkan semangat baru setelah ia ditawari untuk berlatih di PB Djarum pada tahun 2005. Setelah itu, ia kembali percaya diri dan perlahan mulai menorehkan prestasi demi prestasi hingga puncaknya medali emas Olimpiade Rio 2016 bersama Liliyana Natsir.
Saat ini Tontowi Ahmad sudah memutuskan pensiun dari dunia bulutangkis sejak Bulan Mei 2020 lalu dan jika dilihat dari Instagram pribadinya, ia sekarang tengah menikmati masa pensiun dengan berkegiatan di dunia motor trail dan motor besar sesuai dengan hobinya.