Choirunnisa, Tunggal Putri yang Siap Bersinar di PBSI Home Tournament
Nama pebulutangkis Choirunnisa sempat menjadi harapan di tunggal putri Indonesia, dirinya bahkan mampu menembus peringkat 50 besar dunia pada bulan April 2019 silam.
Namun sayang, performa Choirunnisa mengalami jalan buntu dari awal Mei hingga awal Agustus hingga rankingnya stagnan di peringkat 50 besar BWF.
Sepanjang tahun 2019, Choirunnisa jarang meraih gelar juara di ajang BWF. Salah satu penampilan impresifnya terjadi di turnamen The 28th Iran Fajr International Challenge 2019, di mana dirinya mampu melangkah hingga partai final.
Namun sayang di partai puncak dirinya kalah dari Supanida Katethong asal Thailand dengan dua game langsung, 16-21 dan juga 13-21.
Satu-satunya gelar juara yang pernah diraih Choirunnisa terakhir kali adalah Singapore International Series tahun 2018 silam. Saat itu Choirunnisa berhasil mengalahkan Aurum Oktavia di partai final.
Pada bulan Februari lalu, Choirunnisa juga sempat tampil Badminton Asia Team Championships (BATC) alias Kejuaraan Asia Beregu 2020 yang berlangsung di Manila, Filipina.
Menariknya, Choirunnisa menggantikan posisi dari Fitriani yang saat itu termasuk salah seorang tunggal putri yang diperjuangkan untuk merebut tiket ke Olimpiade Tokyo 2020 dan BATC masuk dalam event kualifikasi Olimpiade.
Fitriani sendiri memang tampil buruk sebelum gelaran BATC berlangsung, meski berhasil meraih gelar turnamen BWF Tour di ajang Thailand Masters, namun perlahan karier Fitriani seolah merosot tajam.
Penampilan paling buruk terjadi di SEA Games 2019, di mana ia sama sekali gagal menyumbang kemenangan saat bermain untuk beregu putri. Bahkan, ia kalah oleh pemain yang secara level jauh berada di bawahnya.