INDOSPORT.COM - Pebulutangkis tunggal putra peringkat satu dunia, Kento Momota, membongkar penyesalan terbesar dalam kariernya sebagai pebulutangkis.
Meskipun saat ini berstatus sebagai pebulutangkis tunggal putra peringkat satu dunia, Kento Momota nyatanya masih memiliki hal yang ia sesalkan dalam kariernya.
Hal tersebut tak lain dan tidak bukan adalah peristiwa yang terjadi sebelum Olimpiade Rio 2016, dimana ia terlibat dalam sebuah kasus kasino ilegal di Jepang dan membuat Nippon Badminton Association (NBA) memutuskan untuk tidak mengirimkannya ke panggung pesta olahraga paling prestigius di dunia.
Dilansir dari situs olahraga 360badminton.com yang disadur dari Aiyuke, Kento Momota mengakui bahwa saat itu dirinya berpikir kalau ia adalah pemain terbaik di Jepang dan itulah kesalahan yang paling egois yang disesalkannya.
"Tak perlu dikatakan, saya berpartisipasi dalam turnamen. Namun, (setelah ditangguhkan) saya merasa bahwa ide itu runtuh tiba-tiba dan tidak ada yang tersisa. Saya harus memeriksa ulang diri saya sendiri dan mendapatkan kembali niat awal saya yang terlupakan," ujar Kento Momota.
Berkaca dari kejadian tersebut dan kecelakaan lalu lintas yang dialaminya pada Januari 2020 lalu, itulah sebabnya Kento Momota sangat ingin meraih medali emas di Olimpiade Tokyo yang digelar pada 2021 mendatang demi seluruh penggemar yang terus mendukungnya.
“Pada tahun 2016 saya ditangguhkan, dan kecelakaan lalu lintas pada bulan Januari tahun ini, begitu banyak orang terus mendukung saya ketika saya turun dan 'tidak bisa bermain bulu tangkis lagi.'," tambahnya.
"Untuk membayar dukungan semua orang, saya ingin menjadi juara Olimpiade di Olimpiade Tokyo. Memenangkan Olimpiade adalah hal yang sangat penting. Ini tidak hanya penting bagi dunia bulutangkis Jepang, tetapi untuk seluruh dunia olahraga Jepang," pungkasnya.
Kento Momota sendiri bisa dibilang merupakan salah satu kandidat terdepan yang digadang-gadang akan meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 meskipun ada pemain lain yang bisa menjadi ancamannya seperti salah satunya, wakil Indonesia yakni Anthony Sinisuka Ginting.