INDOSPORT.COM - Eks pebulutangkis Lee Chong Wei menyebut kalau pelatih asal Indonesia, Hendrawan memiliki peran krusial bagi tim bulutangkis Malaysia di kompetisi Piala Thomas 2020.
Berdasarkan hasil drawing yang dilakukan oleh Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), tim Malaysia menempati satu grup dengan Indonesia di kompetisi Piala Thomas 2020 yang akan digelar 3 - 11 Oktober di Aarhus, Denmark.
Menempati grup yang sama dengan Indonesia di Piala Thomas 2020, Lee Chong Wei menyebut bahwa peran dari Hendrawan akan sangat krusial untuk tim bulutangkis Malaysia yang sejauh ini belum mampu mengalahkan tim Tanah Air sejak perempatfinal Piala Thomas 2018 lalu.
Apalagi peran Hendrawan untuk Lee Zii Jia yang akan berperan sebagai pemain yang memberikan sumbangan poin perdana bagi tim akan menjadi hal yang sangat dibutuhkan ketika tim Malaysia berhadapan dengan Indonesia di penyisihan grup Piala Thomas 2020.
“Tekanan bermain di pertemuan individu dan kompetisi tim sangat berbeda. Dalam acara-acara tim, Anda tidak hanya bermain untuk diri sendiri. Seluruh tim akan mengandalkan Anda," kata Lee Chong Wei dikutip dari media The Star.
“Tapi aku memiliki keyakinan pada Zii Jia. Saya telah menghubungi Hendrawan dan Choong Hann, mereka mengatakan kinerja Zii Jia sangat menggembirakan. Mudah-mudahan, ia akan dapat menerjemahkannya menjadi kinerja yang baik dan membantu kemajuan Malaysia di Aarhus," lanjutnya.
Dituturkan lebih lanjut oleh legenda bulutangkis Malaysia tersebut, Hendrawan dan Wong Choong Hann sama-sama memiliki pengalaman di kompetisi Piala Thomas, sehingga ia sangat yakin kalau keduanya akan memberikan efek yang bagus untuk Lee Zii Jia.
"Baik Choong Hann dan Hendrawan memiliki banyak pengalaman Piala Thomas di dalamnya, saya yakin mereka akan dapat membantunya. Ada juga psikolog tim. Zii Jia akan membutuhkan semua bantuan untuk membantunya mengelola tekanan," pungkasnya.
Lee Chong Wei sendiri prestasi terbaiknya bersama tim bulutangkis Malaysia di gelaran Piala Thomas adalah mencapai posisi runner-up dan belum pernah mempersembahkan Piala Thomas untuk Negeri Jiran hingga akhirnya ia gantung raket di tahun 2019.