INDOSPORT.COM - Serena Williams mengakui bahwa dia sering terjun ke pertandingan tenis sambil menahan rasa sakit di kepala akibat mengalami migrain.
Serenna Williams dikenal sebagai salah satu petenis wanita paling tangguh di dunia. Ditunjang dengan tubuh kekar dan memiliki pukulan yang kuat, dia hampir tak terkalahkan oleh lawan-lawannya.
Tak heran bila petenis berusia 38 tahun itu kini sudah berhasil mengantongi 23 gelar Grand Slam di sepanjang kariernya yang mentereng tersebut.
Namun, tidak ada yang menyangka bahwa Serena Williams pernah menghadapi masa-masa sulit tatkala dia terjung ke lapangan. Bukan disebabkan cedera, melainkan justru sakit kepala gara-gara migrain.
Diakui ibu dari Olympia Ohanian itu, serangan migrain rupanya sudah dia rasakan sejak usia dua puluhan. Awalnya dia sulit menahan rasa sakit itu sampai-sampai dia tak bisa menjelaskan keluhannya ke mantan pelatih sekaligus ayahnya, Richard Williams.
“Migrain bukanlah cedera lutut, itu adalah sesuatu yang tidak bisa Anda lihat secara fisik,” kata Serena Williams kepada People seperti dilansir Essentially Sports.
“Anda tidak bisa mengatakan, ‘Oh, ayah saya menderita migrain. Saya akan berhenti bermain. Orang-orang juga akan seperti ini, ‘Saya tidak bisa melihat bengkak, saya tidak bisa melihat memar’, sulit. Saya terbiasa bermain dengan menahan rasa sakit,” jelas Serena.
Serena Williams juga menambahkan terkadang dia mengalahkan lawan-lawannya meski diserang migrain yang hebat. Namun ketika dia tidak bisa menahannya, dia harus mengalah dari lawannya.
Terlepas dari penderitaan akibat migrain yang selama ini dia sembunyikan dengan baik, mantan petenis nomor 1 dunia itu memastikan diri tampil di ajang AS Terbuka 2020 yang digelar 31 Agustus hingga 3 September mendatang.