INDOSPORT.COM - Siap memajukan sektor bulutangkis, Sri Lanka menggelar Rapat Umum Tahunan (RUPS) pada 31 Juli lalu setelah RUPS ditangguhkan sejak 31 Maret 2020 lalu karena virus Corona.
Dilansir dari situs olahraga Daily News, RUPST yang dilakukan oleh bulutangkis Sri Lanka berjalan dengan sangat baik, meskipun pada tahun 2020 ini tidak ada pemilihan pengurus baru, tetapi perubahan terhadap draft konstitusi tetap diperlukan untuk memenuhi persyaratan Undang-Undang Olahraga.
Amandemen sementara mencakup banyak perubahan, mulai dari merekomendasikan keanggotaan, konversi seluruh struktur pengurus Asosiasi Bulutangkis Sri Lanka dari tingkat provinsi ke kabupaten.
Dengan adanya amandemen terebut, itu artinya pengembangan olahraga bulutangkis di Sri Lanka akan lebih meluas ke seluruh daerah yang ada di negara itu.
Sebelumnya pengembangan hanya difokuskan di kota-kota besar saja dan belum menjelajah ke desa-desa terpencil, yang bisa jadi menjadi tempat ditemukannya bibit unggul yang akan membawa bulutangkis Sri Lanka menjadi pesaing Indonesia di masa depan.
Rancangan konstitusi yang dibuat sesuai dengan model konstitusi dan disesuaikan dengan rekomendasi dari Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) juga telah diserahkan. Sementara itu, Senior National Pool telah memulai pelatihan lagi sejak 7 Agustus lalu di bawah asuhan dua pelatih BWF level 02, Shimal Aponso dan Pradeep Welagedera.
Status fisik seluruh pemain bulutangkis Sri Lanka pasca Covid- 19 sedang ditinjau dan untuk program nutrisi khusus juga telah menjalin kerja sama dengan Hela-Keto, agen spesialis yang dijalankan oleh tim dokter yang dipimpin oleh Dr. Subash Mendis.
Keseriusan Sri Lanka untuk membangun sektor bulutangkis yang bisa menjadi ancaman untuk Indonesia di masa depan telah diungkapkan oleh Ketua administrator veteran, Palitha Hettiarachchi yang berencana membangun skuat bulutangksi yang terdiri dari 10 pemain top yang akan mengikuti turnamen internasional di tahun 2021 mendatang dalam rangka mendongkrak ranking ke peringkat 50-100 dunia.
Tidak hanya itu, keseriusan Sri Lanka membangun skuat bulutangkisnya untuk menjadi ancaman nyata bagi Indonesia ditunjukkan setelah mereka menjadi program ekstensif yang disponsorti langsung oleh salah satu apparel olahraga, yaitu Lining.