BWF Soroti Penyesalan Mia Audina Ini, Apa Itu?

Rabu, 12 Agustus 2020 21:24 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Robert Laberge/Getty Images
Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) menyoroti penyesalan eks pebulutangkis tunggal putri Belanda, Mia Audina yang satu ini, apa itu? Copyright: © Robert Laberge/Getty Images
Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) menyoroti penyesalan eks pebulutangkis tunggal putri Belanda, Mia Audina yang satu ini, apa itu?

INDOSPORT.COMFederasi Bulutangkis Dunia (BWF) menyoroti penyesalan eks pebulutangkis tunggal putri Belanda, Mia Audina yang satu ini, apa itu?

Mia Audina merupakan salah satu talenta terbaik tunggal putri di era 2000-an, dan menjadi satu-satunya pemain yang berhasil meraih medali Olimpiade di bawah dua bendera berbeda, yakni Indonesia dan Belanda.

Tetapi di dua kesempatan final Olimpiade tersebut, Mia Audina diketahui sama-sama tidak berhasil meraih medali emas, dan BWF mengatakan bahwa ketidakberhasilan eks pebulutangkis Belanda tersebut menjadi salah satu penyesalan untuknya.

Mia Audina diketahui kalah dalam dua pertandingan partai final Olimpiade di tahun 1996 dan tahun 2004 dengan dua lawan yang berbeda. Di Olimpiade Atlanta 1996, Mia Audina takluk dari legenda Korea Selatan, Bang Soo-hyun dengan skor 6–11, 7–11.

Sedangkan di Olimpiade Athena 2004, Mia Audina takluk dari musuh bebuyutannya yakni Zhang Ning dalam pertandingan hingga babak rubber game dengan skor akhir 11–8, 6–11, 7–11.

Tetapi, BWF juga menyoroti keberhasilannya meraih sejumlah gelar di turnamen Super Series mulai dari Japan Open, Singapore Open hingga Indonesia Open.

Selain itu, Mia Audina juga berhasil mempersembahkan medali perak Piala Uber untuk Belanda, walaupun pencapaiannya tidak lebih baik ketika ia membela Indonesia di Piala Uber 1994 dan 1996, dimana ' Si Anak Ajaib' berhasil mempersembahkan dua trofi beruntun.

Mia Audina diketahui memutuskan membela Belanda pada tahun 2000 setelah menikah dengan pria berkebangsaan Negeri Kincir Angin. Ia kemudian memutuskan pensiun selepas meraih medali perak di Olimpiade Athena 2004.