INDOSPORT.COM - Meskipun melakukannya, Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) enggan untuk menyebutkan blunder apa yang telah mereka lakukan.
Selepas menggelar turnamen bulutangkis internal pada 11 - 16 Agustus, BAM seperti dilansir dari media Aiyuke mengakui kalau mereka telah melakukan sejumlah blunder, tetapi enggan menyebutkan apa blunder yang dilakukan tersebut.
Kendati melakukan blunder, Direktur Pelatihan BAM, Wong Choon Hann mengakui bahwa apa yang telah mereka lakukan selanjutnya akan dijadikan pelajaran untuk membawa bulutangkis Malaysia ke arah yang lebih baik.
"Kali ini kompetisi internal sangat sengit. Melalui kompetisi ini, kami menyadari bahwa kami melakukan beberapa kesalahan. Saya tidak akan menjelaskan kesalahannya, tetapi bulu Malaysia akan selalu berusaha memperbaikinya," ujar Choong Hann dikutip dari media Aiyuke.
Bisa dikatakan bahwa blunder yang dilakukan oleh BAM adalah mendegradasi pasangan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi dan pebulutangkis tunggal putra, Soong Joo Ven pada awal Januari 2020 yang malah tampil semakin memukau selepas keluar dari Pelatnas Malaysia.
Sebelum memutuskan untuk mendegradasi para pemain Malaysia tersebut, Direktur Pelatihan BAM, Wong Choong Hann mencetuskan program yang diberi nama 'Project 24', dimana program tersebut merupakan sebuah program yang dibentuk untuk membawa bulutangkis Malaysia lebih berkibar di Olimpiade 2024 beserta Piala Thomas - Uber.
Menggunakan range usia, pasangan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi hingga pebulutangkis Soong Joo Ven pun didegradasi karena dinilai tidak memberikan performa yang mengesankan di sepanjang tahun 2019 dan secara usia mereka tidak bisa dikatakan muda.
Tetapi setelah keluar dari Pelatnas Malaysia, pasangan Ong/Teo malah berhasil menampilkan performa impressif dengan menjuarai Thailand Masters pada januari lalu dan menjadi pasangan Malaysia pertama yang berhasil memenangkan gelar di BWF Word Tour Super 300 tersebut.
Sementara itu, Soong Joo Ven malah melakukan hal yang mengejutkan dengan mengalahkan Lee Zii Jia yang berstatus sebagai tunggal putra Malaysia dalam pertandingan rubber game sebelum akhirnya memutuskan mundur karena mengalami cedera.