INDOSPORT.COM - Menjelang bergulirnya Olimpiade Tokyo tahun 2021, media lokal mengakui kalau bulutangkis China sedang mengalami goncangan.
Bulutangkis China memang memiliki kisah yang fantastis di panggung Olimpiade. Apalagi di edisi Olimpiade London 2012, mereka meraih kesuksesan yang luar biasa dengan memborong medali emas di semua sektor.
Namun setelah delapan tahun kejayaan wakil China di Olimpiade London 2012, media lokal, Sports Sina menyebut bulutangkis Negeri Tirai Bambu mengalami guncangan menjelang Olimpiade Tokyo yang akan digelar pada tahun 2021 mendatang.
Memang, setelah kemenangan fantastis tim bulutangkis China di Olimpiade London 2012, memang prestasi mereka mendadak menurun di Olimpiade Rio 2016, dimana pada saat itu para pebulutangksi Negeri Tirai Bambu hanya berhasil meraih dua medali emas di sektor ganda putra dan tunggal putra.
Terlebih lagi di tahun 2019 lalu, ketika tunggal putra andalan China, yakni Lin Dan tidak mampu lagi tampil di performa terbaiknya sampai akhirnya memutuskan untuk mengambil sebuah keputusan untuk mundur dari dunia yang membesarkan namanya pada awal Juli 2020 lalu.
Namun selepas Lin Dan memutuskan pensiun, belum ada tunggal putra China yang bisa mengambil alih posisi yang ditinggalkan olehnya, apalagi di tahun 2019 menjadi tahun pasang surutnya sektor tunggal putra Negeri Tirai Bambu setelah hasil-hasil yang kurang memuaskan.
Demikian pula dengan sektor-sektor lainnya seperti tunggal putri, ganda putri, ganda putra dan ganda campuran. Dari keempat sektor tersebut, hanya sektor ganda campuran yang tampil dengan performa stabil, sementara dari sektor lainnya mengalami pasang surut, terlebih lagi untuk sektor ganda putra yang penampilannya sangat fluktuatif.
Menjelang bergulirnya Olimpiade Tokyo pada tahun 2021 mendatang, media China berharap kalau di bawah pasukan muda, prestasi yang akan dilahirkan untuk bulutangkis Negeri Tirai Bambu akan sama hebatnya seperti di Olimpiade London 2012.