INDOSPORT.COM - PBSI menyebut Indonesia memiliki peluang untuk menjadi tuan rumah turnamen bulutangkis Asia Open meskipun masih membutuhkan pembicaraan lebih lanjut.
Pada Kamis (27/8/20) kemarin, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) resmi merilis keputusan final mereka terkait nasib dari sisa turnamen bulutangkis internasional tahun ini.
Dari rilisan resmi BWF, mereka memutuskan tetap menggelar Piala Thomas-Uber 2020, Denmark Open I, Denmark Open II dan yang terakhir Asia Open I, Asia Open II dan diakhiri dengan turnamen BWF World Tour Finals.
Jika Denmark sudah dipastikan akan menjadi tuan rumah dari Piala Thomas-Uber 2020, Denmark Open I, Denmark Open II, maka untuk turnamen Asia Open I, Asia Open II dan BWF World Tour Finals masih belum pasti akan digelar di negara Asia mana.
Terkait dua turnamen Asia Open Super 1000 yang akan digelar di Asia dan kelanjuttan dari Indonesia Open 2020 yang rencananya digelar pada November, Sekjen PBSI, Achmad Budiharto, menyebut semuanya masih dalam pembicaraan dengan BWF.
"Seri di Asia mungkin saja di Indonesia, banyak hal yang harus dibicarakan karena masalahnya cukup kompleks," katanya.
"Kalau dari pemerintah, sudah ada lampu hijau untuk mengadakan event olahraga di Indonesia, tapi tetap dengan protokol Covid-19 karena concern-nya tetap keselamatan atlet dan stakeholder lainnya," ujar Budiharto dikutip dari situs resmi PBSI.
Dengan demikian, seluruh turnamen tersisa di tahun 2020 yang pernah diumumkan oleh BWF, tidak akan digelar pada tanggal dan lokasi yang telah ditetapkan. Perihal tuan rumah dari Asia Open masih akan dibahas lebih lanjut diumumkan segera.
Berikut jadwal turnamen bulutangkis tersisa di tahun 2020:
- Piala Thomas - Uber 2020 : 3-11 Oktober
- Denmark Open I S750: 13-18 Oktober
- Denmark Open II S750: 20-25 Oktober
- Asia Open I S1000: 10-15 November
- Asia Open II S1000: 17-22 November
- BWF World Tour Finals: 25-29 November