INDOSPORT.COM – Hariyanto Arbi rela menjelajahi kampung demi kampung untuk ikut mendukung ekosistem bulutangkis Indonesia serta meregenerasi atlet-atlet dari layer bawah.
Hariyanto Arbi yang mengemban tugas sebagai ketua Komunitas Bulutangkis Indonesia (KBI) memiliki tugas berat di dalam mendukung ekosistem bulutangkis di Indonesia.
Komunitas Bulutangkis Indonesia sendiri dibentuk tidak hanya membantu para pemain bulutangkis dan mantan pemainnya saja, namun juga harus selalu menyemarakkan cabang olahraga tepok bulu demi regenerasi atlet.
Hariyanto Arbi, yang yang menjadi bintang tamu di acara bincang media online bertajuk, “Peran Klub Dalam Pembinaan Bulutangkis Indonesia” pada Senin (07/09/20), bahkan sampai turun gunung demi melaksanakan tugasnya itu.
“Saya ini asalnya dari kampung. Jadi setelah tidak jadi atlet, saya memulai lagi dari kampung, mengundang atau menggelar lapangan terbuka dengan warga setempat, mulai dari Jepara, Kudus, sampai ke Tangerang,” kata Hariyanto Arbi dalam diskusi online tersebut.
Tidak hanya menyelenggarakan bulutangkis bersama warga setempat, adik kandung dari legenda Hastomo Arbi tersebut juga menularkan ilmu bulutangkis lewat program coaching clinic.
“Program-program dasar melalui coaching clinic seperti cara memegang raket yang benar atau cara memukul yang jitu. Karena di lapangan terbuka, KBI berharap anak-anak di usia dini bisa memulai mencintai bulutangkis atau bahkan menjadi pemain kelas dunia seperti idolanya,” jelasnya.
Hariyanto Arbi sendiri dalam perjalanan kariernya menjadi salah satu pahlawan yang turut memenangkan Piala Thomas untuk Indonesia dalam empat edisi, yakni 1994, 1996, 1998,dan 2000.
Dalam acara diskusi online tersebut, pria kelahiran Kudus, 21 Januari 1972 tersebut membagikan pemikirannya soal “Peran komunitas bulutangkis dalam mendukung ekosistem bulutangkis nasional”.
Hariyanto Arbi sendiri dalam perjalanan kariernya pernah menjuarai All England edisi 1993 dan 1994, dan jadi salah satu pahlawan yang turut memenangkan Piala Thomas untuk Indonesia dalam empat edisi, yakni 1994, 1996, 1998,dan 2000.
Sekadar informasi, bincang media secara virtual yang digelar Perkumpulan Bulutangkis (PB) Djarum dan dihadiri puluhan wartawan olahraga nasional itu diadakan dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) pada 9 September 2020.