Fakta Lain Christian Hadinata, Nyaris Jadi Pemain Sepak Bola

Senin, 7 September 2020 22:27 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Lanjar Wiratri
 Copyright:

INDOSPORT.COM – Legenda bulutangkis Indonesia, Christian Hadinata mengungkapkan bahwa dia sebenarnya ingin menjadi pemain sepak bola, namun apa ada  fisik tidak mendukungnya.

Christian Hadinata dikenal sebagai pemain bulutangkis yang mampu menorehkan berbagai prestasi di kancah internasional. Tampil dengan berbagai pasangan, dia pernah menjuarai Asian Games 1978, All England 1972 dan 1973, serta juara dunia 1980 bersama Ade Candra.

Dia juga pernah bermain bersama Ivana Lie, dan berjaya di Asian Games 1982, Indonesia Terbuka 1984, dan Piala Dunia 1985.selan itu, dia juga pernah memperkuat Tim Piala Thomas (1972-1986).

Nah, berbicara soal perjalanan kariernya di dunia olahraga tepok bulu itu, tidak ada yang menyangka bahwa impian masa kecil Christian ini adalah menjadi pemain sepak bola.

Hal ini disampaikan saat dia menjadi bintang tamu dalam acara diskusi online bersama awak media dengan tema 'Peran Klub dalam Pembinaan Prestasi' pada Senin (07/09/20).

"Sebetulnya olahraga yang paling saya suka pertama itu sepakbola. Tapi lihat fisik seperti saya ini itu sulit sekali. Ternyata setelah itu saya lihat di bulutangkis saya bisa, saya lebih menekuni," ujar pria 71 tahun tersebut.

Lebih lanjut, Christian Hadinata juga mengungkap sosok yang menginspirasinya untuk meraih prestasi di bulutangkis dunia.

“Yang menjadi insiprasi dan prestasi adalah pendahulu saya. Para senior itu yang menginspirasi dan memotivasi saya bahwa Bulutangkis Indonesia itu bisa bersaing di dunia," ungkapnya.

Berbicara dalam diskusi online tersebut, Christian Hadinata berharap atlet-atlet masa kini bisa mendulang prestasi yang lebih tinggi lagi daripada atlet-atlet di masa lampau. Pasalnya, akses terhadap fasilitas maupun informasi sangat mudah dijangkau oleh para calon juara dunia ini.

Christian punya pesan dengan kalimat sederhana yang belum tentu sesederhana dipraktikkan.

“Jangan meminta atau menuntut apa yang diberikan organisasi atau klub. Tapi harus sebaliknya, apa yang bisa kita berikan sebagai atlet kepada organisasi atau klub. Lebih tinggi lagi, kepada negara dan bangsa. Kalau itu sudah dicapai, saya yakin yang lainnya akan menyusul,” katanya.

Sekadar informasi, bincang media secara virtual yang digelar Perkumpulan Bulutangkis (PB) Djarum dan dihadiri puluhan wartawan olahraga nasional itu diadakan dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) pada 9 September 2020.