INDOSPORT.COM - Legenda bulutangkis Indonesia, Christian Hadinata beberkan apa yang menjadi rahasia kesuksesannya bermain di sektor ganda.
Christian Hadinata merupakan eks pebulutangkis spesialis ganda terbaik yang pernah dimiliki oleh Indonesia. Ia tercatat bermain di dua sektor yakni ganda putra dan campuran ketika masih aktif bermain dulu, serta sempat juga bermain di sektor tunggal untuk beberapa waktu sebelum akhirnya memutuskan fokus di sektor ganda.
Di sektor ganda putra, Christian Hadinata sempat berpasangan dengan beberapa nama besar seperti Ade Chandra, Bobby Ertanto, Hadibowo Susanto, Indra Gunawan, Icuk Sugiarto, Iie Sumirat hingga Lius Pongoh.
Sementara itu, di sektor ganda campuran, Christian Hadinata diketahui pernah berduet dengan Ivana Lie dan Imelda Wiguno. Dimana prestasi yang ditorehkan legenda bulutangkis Indonesia yang saat ini menjadi tim penasihat PB Djarum dengan kedua pasangannya di ganda campuran itu sama-sama memuaskan.
Ketika ditanyai, apa rahasia dibalik kesuksesannya bermain di sektor ganda pada bincang-bincang dengan media secara virtual yang digelar oleh PB Djarum pada Senin (07/09/20), legenda bulutangkis Indonesia, Christian Hadinata menyebut bahwa komitmen menjadi landasan utamanya.
"Intinya sederhana, prinsipnya 'sebagai pelayan' melayani, menyervis partner saya bagaimana partner saya bisa main maksimal, bisa mendapat posisi-posisi mengembalikan bola dengan baik," ujar Christian Hadinata.
Dituturkan lebih lanjut oleh eks pebulutangkis yang saat ini menjadi tim penasihat PB Djarum, hal terpenting ketika bermain di sektor ganda adalah bagaimana caranya memahami pasangan dan menjaga keharmonisan di lapangan dengan sebaik mungkin.
"Saat bermain ganda partner saya ketinggalan poin, bagaimana saya bisa menyikapi kejadian itu sebaik mungkin dengan tidak merusak kerja sama/kehamornisan bagaimana pun partner itu sudah komitmen kita berdua, meraih prestasi terbaik," pungkasnya.
Bersama Ade Chandra dan Imelda Wiguno, Christian Hadinata berhasil meraih gelar Juara Dunia di tahun yang sama yakni 1980. Dimana pada saat itu, legenda bulutangkis Indonesia mengawinkan dua gelar Juara Dunia itu di hadapan pendukungnya sendiri, di Istora Senayan.