INDOSPORT.COM - Media China berujar jika Indonesia mengikuti jejak Korea Selatan mundur dari Piala Thomas - Uber 2020 maka akan sangat menguntungkan bagi wakilnya.
Dilansir dari situs olahraga sportsseoul.com, Asosiasi Bulutangkis Korea (BKA) akhirnya mengambil keputusan resmi untuk mengundurkan diri dari kompetisi Piala Thomas - Uber 2020 setelah melakukan pertemuan dengan komite peningkatan kinerja dan kepresidenan.
Sebelumnya, media asal China, Aiyuke, mengabarkan kalau Korea Selatan memang sedang dalam tanda tanya besar untuk bisa ikut serta di Piala Thomas - Uber 2020 karena mereka mempertimbangkan masa karantina yang harus dilakukan setelah kembali dari perjalanan di luar negeri.
Maka dari itu, pada Kamis (10/09/20) lalu, BKA menggelar pertemuan untuk membahas perihal jadi atau tidaknya mereka untuk ikut serta di Piala Thomas - Uber 2020 dengan situasi pandemi Corona yang belum mereda serta pelatihan yang belum maksimal.
Meskipun awalnya sangat yakin untuk ambil bagian di Piala Thomas - Uber 2020, namun lewat pertemuan komite peningkatan kinerja dan kepresidenan BKA, Korea Selatan akhirnya resmi menarik diri dari kompetisi Piala Thomas - Uber 2020.
Sementara itu dilaporkan dari situs olahraga The Star, PBSI sendiri menggelar rapat pada Jumat (11/09/20) hari ini terkait nasib Indonesia di Piala Thomas - Uber 2020 apakah akan tetap ambil bagian atau malah mengikuti jejak Korea Selatan.
Namun yang jelas media China, Sports Sina, berujar tim bulutangkis Indonesia yang memutuskan mengikuti jejak Korea Selatan mundur dari Piala Thomas - Uber 2020 maka itu akan sangat menguntungkan wakilnya yang sejauh ini masih memutuskan tetap ambil bagian di kompetisi Piala Supremasi tersebut.
Sebab, media China selalu berujar bahwa Indonesia merupakan kandidat utama peraih trofi Piala Thomas pada tahun 2020 ini karena kondisi tim buluangkis pria Negeri Tirai Bambu sedang jalan di tempat dan cenderung menunjukkan grafik penurunan.
Tentunya, jika Indonesia tidak ada, maka peluang tim China untuk meraih trofi Piala Thomas 2020 akan jauh lebih terbuka lebar, atau mungkin paling tidak mereka bisa menjadi runner-up karena sadar akan kekuatan Jepang.