INDOSPORT.COM - Selepas banyak negara yang memutuskan mundur, kompetisi Piala Thomas - Uber 2020 terancam batal atau mundur, tetapi legenda Denmark, Morten Frost menyebut kalau China dan Jepang mundur maka semuanya tidak akan berjalan baik.
Per Jumat (11/09/20) lalu, setidaknya sudah ada 5 negara yang memutuskan mundur dan 2 negara yang menolak menerima undangan untuk tampil di Piala Thomas - Uber pada 3 - 11 Oktober 2020 di Aarhus, Denmark.
Banyaknya negara yang memutuskan mundur seperti dua negara raksasa bulutangkis yakni Korea Selatan dan Indonesia membuat nasib Piala Thomas - Uber 2020 masih sangat abu-abu dan belum pasti hingga kini.
Banyak yang menyarankan agar kompetisi Piala Thomas - Uber 2020 ditunda hingga tahun 2021, tetapi tidak sedikit juga yang mengatakan untuk tetap melanjutkan kompetisi meskipun banyak negara yang memutuskan mundur.
Namun, bagi legenda tunggal putra Denmark, Morten Frost, kompetisi Piala Thomas - Uber 2020 akan menjadi tidak bagus jika dua negara besar lainnya seperti China dan Jepang memutuskan mundur mengikuti dua rekan mereka, Korea Selatan dan Indonesia.
Morten Frost menyebut bahwa masalah soal kompetisi Piala Thomas - Uber 2020 hanya berkutat pada komunikasi. Jika komunikasi dilakukan dengan baik, legenda Denmark sangat yakin jika orang-orang pasti akan mengerti.
"Jika China dan Jepang mundur, maka itu tidak akan terlihat bagus. Saya pikir itu tergantung pada komunikasi yang baik, jelaskan semua langkah dan tindakan pencegahan. Kemudian, saya yakin orang akan mengerti," ujar Morten Frost dikutip dari media News Straits Times.
Memang sampai saat ini, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) belum mengumumkan sikap yang mereka ambil terkait banyaknya negara yang memutuskan mundur dari kompetisi Piala Thomas - Uber 2020.
Tetapi, media Malaysia, The Star, telah mengklaim bahwa sepertinya BWF memilih untuk menggelar kompetisi Piala Thomas - Uber 2020 selepas Olimpiade Tokyo pada tahun 2021 mendatang.
Hingga saat ini, BWF telah mengonfirmasi bahwa Finlandia dan Swedia telah menerima undangan untuk bergabung dengan Piala Thomas dan Uber, tetapi masih harus dilihat apakah negara-negara top lainnya, seperti China dan Jepang apakah akan menarik diri mendekati tanggal penutupan pada hari Jumat (18/09/20) mendatang.