Piala Thomas dan Uber Ditunda, Lee Chong Wei: BWF Bukan Liga Inggris dan Italia

Selasa, 15 September 2020 18:59 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© https://www.madametussauds.com/
Legenda bulutangkis Malaysia, Lee Chong Wei, mendesak BWF untuk mengkaji ulang alasan penundaan Piala Thomas dan Uber 2019 yang memprioritaskan komersial. Copyright: © https://www.madametussauds.com/
Legenda bulutangkis Malaysia, Lee Chong Wei, mendesak BWF untuk mengkaji ulang alasan penundaan Piala Thomas dan Uber 2019 yang memprioritaskan komersial.

INDOSPORT.COM – Legenda bulutangkis Malaysia, Lee Chong Wei, telah mendesak BWF untuk mengkaji ulang alasan penundaan Piala Thomas dan Uber 2019 yang agaknya lebih memprioritaskan kepentingan komersial daripada kesejahteraan pemain.

Seperti diketahui, sponsor Piala Thomas dan Uber 2020 telah mensyaratkan kehadiran minimal tiga tim papan atas di ajang perebutan piala beregu putra dan putri itu, atau kompetisi ditunda.

Akan tetapi, dua raksasa bulutangkis, Indonesia dan Korea Selatan, beberapa hari lalu mengumumkan mundur karena alasan kesejahteraaan para pemain mengingat pandemi covid-19 masih merajalela.

Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) pun mengambil sikap tegas. Mereka mengumumkan bahwa Piala Thomas dan Uber tahun 2020 yang sedianya digelar di Aarhus, Denmark pada 3 -11 Oktober resmi ditunda sampai tahun depan.

Lee Chong Wei sejatinya mendukung keputusan bijak BWF untuk menunda turnamen. Akan tetapi, peraih medali perak Olimpiade tiga kali itu menganggap BWF egois jika hanya memikirkan sponsor saja.

“(BWF) sebagai badan pengatur dunia, prioritas utama mereka haruslah para pemain, bukan kantong mereka sendiri,” kata Lee Chong Wei dilansir dari New Straits Times.

Lebih lanjut Lee Chong Wei juga menanggapi sejumlah legenda Denmark, seperti Morten Frost dan Jim Laugesen, yang mendesak agar BWF  tetap menggelar turnamen tersebut karena tuan rumah Denmark sudah berusaha keras memastikan  lingkungan aman dari covid-19.

Menurut Chong Wei, turnamen bulutangkis internasional tidak seperti liga sepak bola di Inggris ataupun di Italia. Pasalnya, para peserta didatangkan dari berbagai negara sehingga risiko penularan virus corona bisa jadi lebih besar.

“Saya mengerti dari mana para mantan pemain ini berasal, tetapi kami tidak dapat membandingkan bulu tangkis dengan beberapa olahraga lain yang telah dilanjutkan.

“Di Inggris, (Liga Inggris) telah dilanjutkan dan di Italia Serie A dan seterusnya. Tapi mereka hanya melakukan perjalanan di dalam negaranya. Tentu saja di Eropa, kebijakan pengawasan perbatasan berbeda dengan kami.”

“Meski begitu, risiko tertular Covid-19 masih sangat tinggi. Itu terlalu berisiko. BWF harus menunda Final Piala Thomas dan Uber, tapi itu harus untuk alasan yang benar.”

BWF mungkin akan menggelar turnamen supremasi beregu putra dan putri ini tahun depan. Itu artinya akan ada empat turnamen penting yang digelar dalam waktu berdekatan .

Sebelum Piala Thomas dan Uber,  ada jadwal Olimpiade Tokyo Olimpiade Tokyo (24 Juli-2 Agustus), Piala Sudirman di Suzhou, Cina (23-30 Mei) dan Dunia Kejuaraan di Huelva, Spanyol (29 Nov-5 Des).