INDOSPORT.COM - Pajang thumbnail pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, media Denmark, Sport TV2, menyebut negara Asia egois usai Piala Thomas-Uber 2020 ditunda dan Denmark Masters dibatalkan.
Lewat headline yang dirilis pada Rabu (16/9/20), media Denmark secara tegas menyebut bahwa penyebab dari Piala Thomas-Uber 2020 ditunda dan Denmark Masters dibatalkan adalah karena keegoisan para pemain Asia.
Dalam tajuk utama yang dirilis media Denmark hari ini, mereka juga memajang foto dari Ahsan/Hendra yang merupakan pebulutangkis andalan Indonesia, negara yang memutuskan mundur dari Piala Thomas-Uber 2020 dan membuat banyak kalangan geger.
Padahal, sebelum tim bulutangkis Indonesia mengumumkan pengunduran diri, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) masih dengan percaya dirinya menyebut bahwa Piala Thomas-Uber 2020 akan tetap berjalan sesuai dengan rencana meski Chinese Taipei, Australia, dan Thailand memutuskan mundur.
Namun, keteguhan BWF mendadak lenyap ketika Indonesia dan Korea Selatan mengumumkan tidak berpartisipasi di Piala Thomas-Uber 2020 mengingat perjalanan yang masih belum aman karena situasi pandemi virus corona belum bisa dikendalikan.
Selepas pengumuman pengunduran diri Indonesia dan Korea Selatan, BWF hanya mengeluarkan pernyataan bahwa kedua negara Asia itu memutuskan tidak berpartisipasi di Piala Thomas-Uber 2020.
Tidak ada kejelasan apakah mereka akan tetap menggelar kompetisi pada 3-11 Oktober di Aarhus, Denmark ataukah malah sebaliknya.
Sehingga banyak kalangan yang bertanya-tanya kapan BWF akan segera mengumumkan keputusan final mereka soal kompetisi Piala Thomas-Uber 2020 mengingat tenggat waktu pendaftaran, 18 September, sudah semakin dekat.
Akhirnya, pada Selasa (15/9/20) kemarin, BWF resmi menyatakan kalau mereka memilih untuk menunda Piala Thomas-Uber 2020 dan menggesernya ke 2021. Keputusan itu pun menuai berbagai kecaman dari pihak Denmark.
Tanpa terkecuali media ternama Denmark. Meskipun mereka menyebut pemain Asia egois, tetapi keputusan mereka memasang thumbnail Ahsan/Hendra.
Bisakah diartikan bahwa itu merupakan bentuk sindiran mereka kepada tim Indonesia yang mungkin mereka nilai menjadi dalang utama penyebab BWF mengambil keputusan mendunda Piala Thomas-Uber 2020?