INDOSPORT.COM - Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) membantah dengan tegas tudingan dari legenda Denmark, Jim Laugesen, yang menyebut bahwa keputusan yang mereka ambil sangatlah keliru.
Selepas resmi mengumumkan kalau mereka menunda Piala Thomas - Uber 2020 dan membatalkan Denmark Masters pada Selasa (15/09/20), legenda bulutangkis Denmark, Jim Laugesen mencecar habis-habis keputusan tersebut.
Sebelumnya, BWF diketahui tetap teguh pada pendirian bahwa mereka akan tetap menggelar kompetisi Piala Thomas - Uber 2020 selepas Chinese Taipei, Australia dan Tahailand memutuskan mundur dari kompetisi tersebut.
Namun, ternyata setelah dua negara besar, yakni Korea Selatan dan Indonesia, juga ikut menyatakan mundur dari kompetisi Piala Thomas - Uber 2020, BWF seolah tak punya pilihan untuk tetap melanjutkan kompetisi sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya.
Alhasil, apa yang diputuskan oleh BWF ini disebut oleh legenda Denmark, Jim Laugesen karena tindakan keliru mereka yang telah memutuskan membekukan ranking dan menyebut bahwa poin kualifikasi Olimpiade Tokyo akan mulai dihitung kembali pada kompetisi German Open tahun 2021.
Akibatnya, tidak ada pemain yang mau ambil risiko untuk pergi ke Denmark agar bisa mengikuti serangkaian turnamen bulutangkis, mulai dari Piala Thomas - Uber, Denmark Open hingga Denmark Masters, demikianlah menurut Jim Laugesen.
Tetapi, Sekjend BWF, Thomas Lund tidak setuju dengan pernyataan dari legenda Denmark, Jim Laugesen. Menurutnya mereka sudah mengambil langkah yang tepat dan tidak ada yang salah soal keputusan yang sudah dibuat.
"Saya tidak berpikir itu salah. Jika kami membiarkan turnamen dihitung, maka kami harus memulai kembali," katanya.
"Tidak adil bagi para pemain yang telah memperoleh poin selama setahun terakhir untuk mengatakan 'sekarang kita mulai dari awal lagi'. Itu bukan metode yang tepat," ujar Thomas Lund dikutip dari media Sports TV2.
Terakhir, Sekjend BWF, Thomas Lund menyebut bahwa jika memasukkan poin di Piala Thomas - Uber 2020 sebagai poin kualifikasi Olimpiade Tokyo, maka itu tetap tidak akan adil, karena kompetisi digelar Mei, sementara kualifikasi dijadwalkan berakhir pada April.
Dimana jika semua jadwal diselenggarakan sebagaimana mestinya, poin di Piala Thomas - Uber 2020 memang tidak bisa dimasukkan ke poin kualifikasi Olimpiade Tokyo dan jika mereka nekad memasukkannya, maka itu artinya BWF tidak adil kepada pemain.