INDOSPORT.COM - Media China, Aiyuke, singgung kerugian yang dialami Denmark usai Piala Thomas - Uber resmi ditunda oleh Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
BWF diketahui resmi menunda Piala Thomas - Uber 2020 dan membatalkan Denmark Masters, tetapi tetap melanjutkan Denmark Open sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan pada pengumuman Selasa (15/09/20) lalu.
Dengan penundaan Piala Thomas - Uber 2020 dan pembatalan Denmark Masters dengan ketidakpastian Denmark Open, media China, Aiyuke, menyoroti kerugian yang diderita oleh Denmark setelah keputusan yang diambil BWF tersebut.
Media China menyoroti kerugian yang diungkapkan oleh media olahraga Denmark, SportsTV2 melalui komentator mereka, Boastrup, akibat peristiwa pembatalan oleh BWF.
Dimana menurutnya, Badminton Denmark sudah mengeluarkan banyak dana untuk membayar sumber daya manusia serta menyiapkan kompetisi dengan protokol kesehatan yang baik tetapi kemudian harus ditunda untuk ketiga kalinya.
Apalagi Denmark sudah menjual tiket dan tiket itu sudah habis, maka tak heran jika semua legenda bulutangkis negara ini ramai-ramai kompak menyuarakan keluh kesah mereka atas keputusan BWF menunda Piala Thomas - Uber yang dinilai tidak profeisonal.
Media China juga turut menyoroti pernyataan lebih lanjut lagi dari Boastrup yang menyatakan bahwa keputusan yang diambil oleh para pemain Asia sama sekali bukan keputusan yang bijak. Boastrup menyebut bahwa mereka hanya berpikir jangka pendek dan tidak jangka panjang mengenai kesejahteraan olahraga bulutangkis.
Boastrup menyebut mungkin bagi para pemain Asia yang dibayar oleh Federasi Bulutangkisnya, tidak bermain di sebuah kompetisi bukanlah sebuah masalah, namun untuk pemain Denmark? Ada banyak kerugian yang harus dialami dengan kembali ditundanya kompetisi bulutangkis oleh BWF.
Bahkan Boastrup menyebut bintang bulutangkis Denmark sudah berusaha sekuat tenaga untuk mendekati para pemain Asia agar mau datang ke Denmark, tetapi sulit untuk mewujudkan semua itu dan sekarang tidak ada yang tahu kapan olahraga bulutangkis akan segera dimulai.
Terakhir, Boastrup yang pernyataannya didukung oleh media Denmark menyebut, dia khawatir jika pemain Asia hanya memikirkan kepnetingannya sendiri dan tidak memikirkan apa dampak yang akan timbul dari keputusan yang mereka ambil untuk orang lain.