INDOSPORT.COM - Bak buah simalakama, Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) beberkan apa yang menjadi untung - rugi bagi mereka usai ditundanya kompetisi Piala Thomas - Uber 2020.
Berbagai macam reaksi muncul selepas Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) mengumumkan bahwa kompetisi Piala Thomas - Uber 2020 yang seharusnya digelar pada 3 - 11 Oktober 2020 ini jadi digeser ke tahun 2021 dengan tanggal yang belum pasti.
Salah satu reaksi datang dari Direktur Pelatihan BAM, Wong Choong Hann yang menyebut bahwa penundaan Piala Thomas - Uber 2020 seperti buah simalakama untuk skuat bulutangkis Malaysia.
Lebih lanjut lagi, Direktur Pelatihan BAM, Wong Choong Hann tak menampik bahwa ada beberapa kecewaan yang terjadi pada skuat Malaysia selepas pengumuman penundaan Piala Thomas - Uber 2020 oleh BWF, tetapi para pemain juga tetap bersyukur.
"Memang ada beberapa kekecewaan, saya pikir para pemain juga lega karena tidak mengambil risiko dalam perjalanan terutama di saat-saat seperti ini," ujar Wong Choong Hann dikutip dari media News Straits Times.
Direktur Pelatihan BAM, Wong Choong Hann juga menyebut bahwa sejauh ini dirinya puas dengan performa para pemain Malaysia yang bermain di turnamen internal yang mereka gelar yakni Piala Presiden.
"Dan terlepas dari semua itu, saya pikir hasil Piala Presiden cukup bagus karena para pemain memberikan penilaian yang baik tentang diri mereka sendiri meskipun kegembiraan tidak cukup di sana," pungkasnya.
Sekadar informasi, akibat penundaan Piala Thomas - Uber, BAM telah memutuskan bahwa mereka tidak akan mengirimkan atlet Malaysia berlaga ke Denmark Open dan lebih cenderung akan bermain di turnamen seri Asia yang dikabarkan akan diselenggarakan di Thailand.