INDOSPORT.COM - Media asing asal China, Sports Sina, menyebut bahwa mundurnya negara-negara besar Asia membuat Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) tak lagi punya pilihan melanjutkan Piala Thomas - Uber 2020.
Meskipun telah resmi memutuskan menunda Piala Thomas - Uber di tahun ini pada Selasa (15/09/20), sejumlah kontroversi tentang keputusan yang diambil oleh BWF masih terus bergulir.
Salah satu yang menjadi sorotan dari media asal China yaitu alasan dibalik keputusan BWF menunda kompetisi Piala Thomas - Uber untuk kesekian kali padahal sejak awal mengumumkan kalender baru, mereka sangat yakin bisa menggelar semua kompetisi sesuai jadwal.
Namun rupanya, banyaknya negara-negara Asia yang memutuskan mundur membuat BWF jadi kelimbungan, apalagi untuk mencari penggantinya sangat sulit bagi mereka.
Terutama setelah negara seperti Korea Selatan dan Indonesia memutuskan mundur maka situasi semakin memukul BWF. Apalagi media China berujar setelah mencoba untuk mengundang negara Asia lainnya untuk jadi pengganti tetapi seua berakhir dengan penolakan.
Meskipun sudah menemukan dua negara pengganti yakni Finlandia dan Swedia, BWF tak cukup memiliki komposisi tim sepadan untuk bisa menarik hati para sponsor.
Terlebih lagi, sponsor punya persyaratan bahwa harus ada beberapa tim yang memiliki peringkat dunia bagus terlibat di kompetisi Piala Thomas - Uber 2020.
Akhirnya setelah semua persyaratan dari sponsor tidak bisa terpenuhi, BWF tak lagi punya pilihan untuk kembali menunda bergulirnya kompetisi Piala Thomas - Uber 2020 dari tanggal yang telah ditetapkan sebelumnya pada 3 - 11 Oktober di Aarhus, Denmark.
Itulah mengapa media China menyimpulkan bahwa setelah negara-negara besar Asia memutuskan mundur dari Piala Thomas - Uber 2020, BWF seolah tak ada lagi pilihan untuk kembali menunda dan menggeser ke tahun 2021.