INDOSPORT.COM - Media China berujar ditundanya kompetisi Piala Thomas - Uber 2020 tahun ini oleh Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) sangat menguntungkan bagi wakilnya, kok bisa?
BWF memang telah resmi mengambil kebijakan menunda kompetisi Piala Thomas - Uber pada tahun ini dan memilih menggeserkannya ke tahun 2021 pada pengumuman resmi yang dirilis pada Selasa (15/09/20) lalu.
Keputusan yang diambil oleh BWF menunda Piala Thomas - Uber diakui oleh media China, Sports Sina, telah memberikan keuntungan bagi wakilnya, mengingat jika pun mereka bertanding di saat sekarang kesempatan untuk mengawinkan gelar sangatlah berat.
Disebutkan oleh media China setelah Asosiasi Bulutangkis China (CBA) menggelar kompetisi Liga Super Bulutangkis China masih terdapat masalah yang harus segera diatasi, dimana salah satunya adalah penyakit yang telat panas dan start yang tidak cukup baik.
Meskipun dari hasil pertandingan setiap pemain China di Liga Super Bulutangkis China telah menunjukkan intensitas permainan cukup tinggi dan peningkatan ketahanan fisik yang baik, namun beberapa masalah yang telah disebutkan sebelumnya harus segera dicari solusinya.
BWF diketahui memutuskan menunda kompetisi Piala Thomas - Uber pada tahun 2020 setelah sejumlah negara memutuskan untuk mundur dan negara lainnya menolak menerima undangan untuk menggantikan negara yang memutuskan mundur.
Penundaan kompetisi Piala Thomas - Uber 2020 diketahui telah berlangsung sebanyak tiga kali, mulai dari Mei kemudian digeser ke Agustus, lalu digeser ke Oktober dan akhirnya ditunda lagi ke tahun 2021 yang akan membuat tahun depan menjadi kompetisi yang sangat padat.
Selain itu, keputusan BWF menggeser Piala Thomas - Uber 2020 ke tahun 2021, itu artinya akan ada empat turnamen besar dalam satu tahun di tahun depan. Sebelum Piala Thomas - Uber 2020 digeser ke tahun 2021.
Sebelumnya BWF telah menggeser Kejuaraan Dunia Bulutangkis serta Olimpiade Tokyo yang juga digelar ke tahun yang sama. Selain itu, masih ada juga kompetisi Piala Sudirman.