INDOSPORT.COM - Salah satu pengurus PBSI membeberkan apa yang bisa membuat kompetisi Asia Open bisa bergulir pada bulan November mendatang.
Kepastian soal bakal diselenggarakan atau tidaknya kompetisi Asia Open memang masih penuh tanda tanya, menyusul ditundanya Piala Thomas - Uber dan dibatalkannya Denmark Masters serta banyaknya pemain yang memutuskan mundur dari Denmark Open.
Sejauh ini, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) memang belum merilis pengumuman resmi terkait sikap yang akan diambil soal keberlanjutan dari kompetisi seri Asia yang akan digelar pada November mendatang.
Namun salah satu pengurus PBSI, Bambang Roedyanto menyebut bahwa syarat agar kompetisi Asia Open bisa bergulir pada November nanti adalah keterlibatan dari pemain bintang sehingga nasibnya akan ditentukan lewat rapat pada sore atau malam nanti.
Asia open: partisipasi pemain Top itu adalah Kunci dan menentukan jadi tidaknya Asia open.. akan ada meeting sore/ malam nanti
— Rudy R (@RudyRoedyanto) September 21, 2020
"Asia Open: partisipasi pemain Top itu adalah kunci dan menentukan jadi tidaknya Asia Open.. akan ada rapat sore atau malam nanti," cuit Bambang Roedyanto di media sosial pribadinya.
Bisa dikatakan bahwa banyaknya pemain top yang memutuskan mundur dari Denmark Open membuat bisa dilanjutkannya kompetisi bulutangkis internasional pada tahun 2020 ini memang penuh tanda tanya.
Tetapi, beberapa waktu lalu, Sekjend PBSI, Achmad Budiharto menyampaikan bahwa pemain Indonesia banyak yang setuju untuk berpartisipasi di Asia Open apabila memang jadi digelar di Thailand.
Di mana alasan para atlet Indonesia mau ikut serta di Asia Open lantaran SOP (Standar Operasional Penyelenggaraan) yang diberikan telah cukup meyakinkan mereka soal keamanan dan keselamatan di tengah pandemi dan waktu perjalanan jauh lebih pendek karena dekat.
Tetapi, PBSI menyebut bahwa mereka akan kembali berdiskusi lagi dengan tim Pembinaan dan Prestasi dan tim pelatih dari setiap sektor mengenai jadi atau tidaknya mengirimkan atlet Indonesia di Asia Open.