Mengenal Cheah Soon Kit, 'Penghancur' Indonesia demi Piala Thomas Pertama Malaysia
Sejak final Piala Thomas 1992 ini, Cheah Soon Kit/Soo Beng Kiang pun mulai menjadi momok bagi Mainaky/Subagja terutama di final Piala Dunia. Soon Kit/Beng Kian memenangkan Piala Dunia lagi dua tahun kemudian, di mana di final lainnya, mereka menang atas wakil Indonesia Eddy Hartono/Rudy Gunawan.
Usai kemenangan Commonwealth Games 1994, medali perak Asian Games di tahun yang sama, Cheah sempat berganti pasangan dengan Rosman Razak, sebelum akhirnya mencapai puncak prestasi bersama Yap Kim Hock.
Cheah/Yap memenangkan Kejuaraan Asia 1995, disusul final Grand Prix Dunia 1995, dan Malaysia Open 1996.
Cheah/Yap juga membukukan sejarah di Olimpiade Atlanta 1996, di mana mereka memenangkan pertandingan pertama atas rival sengit Mainaky/Subagja, meski akhirnya kalah pada dua game berikutnya.
Mereka akhirnya membalas kekalahan di Kejuaraan Dunia di Glasgow, mengalahkan Indonesia di semifinal. Sayangnya, mereka gagal meraih juara usai dihadang pasangan Indonesia lainnya Candra Wijaya/Sigit Budiarto.
Cheah juga pernah memenangkan Jepang Open dan Dutch Open (1998, dan Hong Kong Open (1999). Kariernya berakhir saat tampil di Olimpiade 2000, ketika dia dan Yap kalah di babak kedua.
Sepanjang kariernya, Cheah Soon Kit sukses bermitra dengan tiga pemain kidal, yakni Soo Beng Kiang, Yap Kim Hock, dan Choong Tan Fook.