INDOSPORT.COM - Bursa perebutan Kursi Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) semakin panas. Kini sebanyak 26 Pengurus Provinsi (Pengprov) mendorong Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agung Firman untuk menggantikan Wiranto.
Masa bakti Wiranto sebagai Ketua Umum PBSI memang akan habis pada Oktober ini. Wiranto pun dipastikan tidak akan meneruskan tongkat kepemimpinannya dalam pemilihan ketua umum selanjutnya.
Para pengurus Pengprov pun merasa membutuhkan sosok yang kuat untuk meneruskan kepemimpinan Wiranto yang sudah membuahkan prestasi, menertibkan masalah pencurian umur dan membuat perbaikan di internal dalam pembibitan pemain muda, serta keadilan dalam persaingan untuk menjadi pemain nasional.
"Kami melihat ada kesinambungan jika tongkat kepemimpinan dari Pak Wiranto diteruskan kepada Pak Agung Firman. Sejauh ini sudah ada 26 dari 34 pengprov yang menyatakan dukungan secara tertulis," kata Ketua Pengprov PBSI DKI Jakarta Alex Tirta.
Alex menjelaskan, sesuai aturan organisasi yang tertuang di AD/ART, ketua umum dipilih oleh pengprov. Maka dari itu, lanjutnya, musyawarah untuk mufakat antar-pengprov mencari ketua umum yang baru sangat penting.
"Masih ada delapan pengprov lagi yang belum menyerahkan surat dukungan. Tapi kami yakin, suksesi kepemimpinan akan berlangsung aklamasi," ujarnya.
"Jika tidak tercapai kata mufakat, maka diatur mekanisme pemilihan. Tapi untuk menjadi calon ketua umum harus didukung oleh 10 pengprov," katanya.
Alex pun mengatakan, para pengurus pengprov sangat berharap Pak Agung Firman bisa membawa PBSI mandiri secara keuangan. Sosoknya sebagai ketua BPK RI dianggap pas dalam membenahi keuangan PBSI.
"Saat ini PBSI masih ada masalah di sektor pendanaan karena kurangnya minat sponsor. Kami berharap agar PBSI ke depan dapat mengundang perusahaan-perusahaan lain untuk ikut menjadi sponsor di PBSI."
"Hal ini untuk menggairahkan kegiatan bulutangkis di daerah, terutama daerah yang masih tertinggal fasilitas dan pembibitan pemain mudanya. Ke depan PBSI butuh turnamen-turnamen di daerah, dan harus ada sponsor yang membantu mendanai pengprov dalam mewujudkannya," kata Alex Tirta.