INDOSPORT.COM - Bahas soal eks pemainnya yang melatih di negara lain, media Malaysia soroti legenda bulutangkis Indonesia yang juga melatih di negeri orang.
Lee Wan Wah merupakan salah satu legenda bulutangkis Malaysia yang memilih membangun karier sebagai pelatih di negara Jepang. Setelah pada awal mulai bergabung, ia dijadikan pelatih tim junior, tahun 2020 ini dipromosikan menjadi pelatih ganda campuran B tim bulutangkis Negeri Sakura.
Lee Wan Wah diketahui berpasangan dengan Choong Tan Fook dan menjadi pasangan top Malaysia selama 10 tahunan sebelum akhirnya memutuskan pensiun usai Olimpiade Beijing 2008.
Jika rekannya, Choong Tan Fook menjadi pelatih Timnas Bulutangkis Hong Kong, maka Lee Wan Wah menjadi pelatih di klub bulutangkis bernama Pioneer Badminton Academy yang didirikannya bersama dengan legenda Malaysia lainnya, Wong Choong Hann, Chan Chong Ming dan Chew Choon Eng.
Kini, Wong Choong Hann menempati posisi Direktur Pelatihan di Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) sementara Chong Ming adalah pelatih ganda putri Negeri Jian, dan Chew Choon Eng memandu beberapa pebulutangkis independen, termasuk Chan Peng Soon-Goh Liu Ying.
Tidak hanya Lee Wan Wah yang menjadi pelatih bulutangkis lain, tetapi legenda Malaysia lainnya seperti Tan Kim Her yang melatih Jepang, Wong Tat Meng yang jadi pelatih di Korea Selatan dan Lim Pek Siah dan Yap Kim Hock juga menjadi pelatih Singapura.
Fenomena legenda Malaysia banyak yang mengabdi untuk tim bulutangkis negara lain juga disandingkan oleh media The Star dengan legenda-legenda bulutangkis terbaik yang pernah dimiliki Indonesia yang diketahui juga melatih untuk negara lain.
Seperti contohnya, pemanda ganda putra terbaik Indonesia yakni Rexy Mainaky, Tony Gunawan dan Candra Wijaya yang masing-masing bersama Thailand, Amerika Serikat dan Indonesia.
Lalu terakhir, legenda bulutangkis Indonesia sekaligus peraih medali perunggu Olimpiade Athena, Flandy Limpele yang kini menjadi pelatih untuk tim bulutangkis Malaysia.
Dengan fenomena tersebut, media Malaysia percaya bahwa eks pemain negara manapun bisa saja memiliki kesempatan berbeda untuk menjadi pelatih bulutangkis di negara lain, meskipun jika ditanya mereka pasti sangat ingin mengabdi untuk negara sendiri.