INDOSPORT.COM - Eks pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Yuni Kartika, membeberkan apa empat kriteria yang harus dimiliki oleh calon Ketua Umum baru dari PP PBSI.
Dalam acara virtual SIWO PWI DKI Jakarta yang bertajuk 'Mencari Figur tepat Ketua Umum PBSI' pada Rabu (30/09/20) hari ini, eks pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Yuni Kartika membeberkan empat kriteria yang harus dimiliki oleh calon Ketum PBSI yang baru nantinya.
"Ada empat kriteria buat jadi ketua umum PBSI. Yang pertama punya passion bulutangkis, menurut saya itu wajib. Kedua pastinya bisa me-manage PBSI dengan baik, tidak hanya cakupan Pelatnas tapi hulu ke hilir. Kemudian harus ingat tiga pilar organisasi: pembinaan, kompetisi, dan organisasi. Ini harus bisa dijaga dan dikelola oleh ketum PBSI," papar Yuni.
"Lalu waktu dan kesempatan harus sangat dibutuhkan supaya bisa hadir di tengah-tengah atlet, bisa memberikan semangat, mengatur kinerja. Keempat harus bisa mencari dana untuk kebutuhan berbagai macam kegiatan, seperti memberangkatkan atlet ke luar negeri, mensponsori kompetisi yang ada, dan mengikuti kegiatan-kegiatan internasional."
"Di mata saya empat pilar itu harus diperhatikan dan harus diingat, ekosistem bulutangkis tidak boleh terputus," beber Yuni Kartika.
Dalam acara virtual yang juga dihadiri oleh Juara Dunia 1993, Joko Suprianto, pengamat bulutangkis Broto Happy, Ketua Pengprov PBSI Jawa Timur, Oei Wijanarko Adi Mulya, dan Ketua Pengprov PBSI Aceh, H.Nahrawi Noerdin, Yuni juga memaparkan kalau Ketum PBSI selannjutnya harus memikirkan kualitas atlet dan pengembangan atlet-atlet di setiap daerah yang ada di Indonesia.
"Di PBSI ada namanya pengembangan daerah di setiap provinsi. Pengembangannya macam-macam, bisa pelatihan, bimbingan basic teknik yang lebih baik, berbagai macam hal untuk meningkatkan kualitas yang ada di bawah," tambahnya.
"Harus memikirkan kualitas atlet, kompetisinya berjalan oke, tapi standarnya sudah sesuai internasional belum? Misalnya tunggal putri secara prestasi belum maksimal, ini harus diperhatikan lebih matang lagi makanya ada pengembangan daerah dan sport science," tuturnya.
Sekadar informasi, Musyarawah Nasional (Munas) PBSI rencananya akan digelar pada tanggal 5-6 November di JHL Hotel Gading Serpong.