INDOSPORT.COM - Pebulutangkis China, Lin Fang Ling mengaku momen ketika berhasil membuat pasangan Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil 'sakit hati' di Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis adalah momen tak terlupakan.
Pada Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2019 lalu memang bisa dibilang tahun yang tidak menyenangkan bagi pasangan Leo Rolly Carnando/Indah Sari Jamil.
Mengapa? Karena di tahun terakhir mereka bermain bersama sebagai pasangan di level junior harus berakhir dengan cara yang tidak indah.
Usai memenangkan gelar Juara Dunia pada tahun 2018 lalu, pasangan Leo/Indah tentunya berharap bisa mengulangnya di Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis pada tahun 2019.
Apalagi pada saat itu, mereka merupakan unggulan teratas di ganda campuran dan digadang-gadang akan meraih gelar Juara Dunia kedua mereka sebagai pasangan.
Tetapi semua harapan itu ambyar ketika pasangan Indonesia, Leo/Indah takluk di tangan wakil China, Feng Yanzhe/Lin Fangling dalam pertandingan straight games dengan skor kembar 17-21 di Kazan, Rusia.
Jika bagi pasangan Leo/Indah, kekalahan di Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2019 adalah momen yang buat mereka sakit hati, maka berbeda dengan pebulutangkis China, Lin Fangling di mana menurutnya itu merupakan momen yang terlupakan.
Terlebih lagi pada saat itu, wakil China, Lin Fangling sangat sulit menang atas pasangan Leo/Indah. Tetapi, ketika dirinya berhasil mengalahkan pasangan Indonesia apalagi kemenangannya mendapatkan gelar Juara Dunia Junior, maka itu merupakan hal yang tak terlupakan bagnya.
"Kejuaraan Dunia Junior mungkin adalah pertandingan yang paling mengesankan bagi saya. Saat itu, saya tidak pernah berpikir saya akan memenangkan dua gelar," katanya.
"Awalnya saya lebih suka memenangkan kejuaraan di ganda campuran, karena lawan kami di final pada dasarnya belum pernah kami kalahkan sebelumnya, lalu tiba-tiba kami menang di pertandingan penting, itu yang masih sangat tak terlupakan," ujar Lin Fangling dikutip dari media Aiyuke.com.
Pebulutangkis China, Lin Fangling diketahui berhasil memenangkan 2 gelar Juara Dunia Junior, di ganda campuran dan putri, di mana semua gelar itu diperolehnya usai mengalahkan wakil Indonesia.