INDOSPORT.COM - Media China menyebut kebangkitan pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti jadi salah satu 'biang kerok' dari pasangan Zheng Siwei/Huang Yaqiong.
Pasangan Zheng Siwei/Huang Yaqiong menjadi salah satu pasangan ganda campuran terkuat dalam dua tahun terakhir. Mulai dari tahun 2018 hingga 2019, pasangan China ini terus mendominasi.
Tetapi pada akhir perjalanan di tahun 2019, performa Siwei/Yaqiong mulai mengalami goyah dan mengalami penurunan. Ada banyak faktor yang disebut membuat dominasi pasangan ganda campuran China di tahun lalu, dimana salah satunya adalah kebangkitan pasangan Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva.
Menurut media China, Sports Sina, pasangan ganda campuran nomor 1 Indonesia saat ini telah bangkit sepenuhnya dan menjadi ancaman yang besar bagi pasangan Zheng Siwei/Huang Yaqiong.
Media China menyebut daya gedor Praveen Jordan yang semakin kuat serta pengalaman yang dimilikinya dengan Melati Daeva yang semakin garang di depan net membuat kombinasi ganda campuran Indonesia kian bertumbuh pesat.
Bahkan masih lekat dalam ingatan media China pada tahun 2019 lalu, pasangan Siwei/Yaqiong kena 'double kill' pasangan Praveen/Melati di dua kompetisi eropa, yakni Denmark Open dan French Open.
Setelah mengalahkan Siwei/Yaqiong di perempatfinal Denmark Open, pasangan Praveen/Melati sukses mengalahkan ganda campuran China di final French Open 2019 untuk merebut juara dua kali beruntun.
Pada tahun 2020 ini, pasagan Praveen/Melati juga sekali lagi telah membuktikan kebangkitan mereka dengan meraih gelar juara di All England untuk pertama kalinya sebagai pasangan.
Itulah mengapa media China sangat yakin kalau ganda campuran terbaik Indonesia saat ii adalah hambatan besar untuk Siwei/Yaqiong meraih hasil maksimal.
Jika performa Praveen/Melati bisa terus konsisten, maka tidak mungkin mereka akan menjadi momok yang menakutkan bagi pasangan China, Siwei/Yaqiong dan menjadi penantang utama untuk meraih medali emas di Olimpiade Tokyo.