INDOSPORT.COM – Indonesia rupanya pernah menyumbangkan wakilnya menjadi Presiden Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), yakni Ferry Sonneville. Uniknya lagi, Ferry adalah orang Asia pertama yang menduduki jabatan prestisius tersebut.
Saat itu, BWF masih bernama International Badminton Federation (IBF), dan Ferry menjadi presidennya di periode 1971 hingga 1974.
Setelah Ferry, baru ada Lu Shengrong, orang Asia yang kembali menjadi Presiden BWF pada 1993-2001. Ia juga menjadi wanita pertama yang menduduki jabatan itu. Setelah Lu, tampuk kepemimpinan jatuh pada Korn Dabbaransi (Thailand), kemudian Kang Young-joong (Korea Selatan) menjadi orang Asia terakhir yang menjabat.
Ferry Sonneville sendiri adalah legenda bulutangkis Indonesia yang kerap mengibarkan bendera Merah Putih di podium tertinggi.
Lahir pada 1931, Ferry berasal dari keluarga atlet. Sang ayah adalah pemain tenis dan ibu pemain bulutangkis. Kariernya di olahraga tepok bulu melesat seiring dengan berbagai turnamen yang dimenanginya, seperti Selangor Open, Dutch Open, hingga US Open.
Tak hanya di tunggal putra, Ferry juga sempat meraup gelar di sektor ganda putra bersama pemain Malaysia, David Choong, dan bermain ganda campuran bareng Yvonne Theresia Sonneville, pemain yang akhirnya menjadi sang istri.
Ferry Sonneville juga membawa Indonesia hattrick Piala Thomas, pada 1958, 1961, dan 1964. Sayang di Piala Thomas terakhirnya pada 1967, ia gagal membantu tim Merah Putih kembali juara.
Selepas masa keemasannya sebagai pemain berakhir, Ferry masih mengabdikan dirinya di olahraga yang membesarkan namanya ini. Selain terpilih menjadi Presiden BWF, ia juga turut memprakarsai berdirinya Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menjabat sebagai Ketua Umum PBSI periode 1981 hingga 1985.
Bahkan tak hanya di bulutangkis, Ferry juga aktif di olahraga lain, seperti menjadi pelatih dan atlet jiujitsu. Sosok bernama lengkap Ferdinand Alexander Sonneville ini juga membantu mendirikan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pada 1966. Ia kemudian dikenal aktif sebagai pengusaha di bidang real estate dan turut berkecimpung di dunia pendidikan.
Ferry Sonneville mengembuskan napas terakhirnya pada 20 November 2003 lalu di Jakarta pada usia 72 tahun akibat sakit leukemia yang dideritanya.